Kutipan Kisah Cinta Kepada Rasulullah Dari Nenek Tua Asal Madura

- Sabtu, 16 Oktober 2021 | 19:54 WIB
Ilustrasi (Aplikasi Canva)
Ilustrasi (Aplikasi Canva)

Baca Juga: Bus Pariwisata Komara Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang - Merak, 1 Orang Tewas Belasan Penumpang Terluka

Pada hari itu nenek tua datang dan masuk masjid. Usai shalat, ketika ia akan melakukan pekerjaan rutinnya, seketika ia terkejut. Tidak ada satupun daun terserak di halaman masjid.

Lalu ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun daun yang biasanya terserak di halaman masjid sudah disapukan sebelum kedatangannya.

Orang orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepdanyanya. Nenek tua itu berkata: "jika kalian kasihan kepadaku, berikan kesempatan padaku untuk membersihkannya".

Singkat cerita, nenek tua itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan seperti biasanya. Seorang Kiyai yang terhormat di daerah itu diminta untuk menanyakan kepada nenek tua itu mengapa ia begitu bersemangat mengumpulkan dedaunan itu. Nenek tua itu mau menjelaskan alasannya dengan dua syarat:

Pertama, hanya Kiyai itu yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup. Sekarang ia sudah meninggal dunia, dan kita dapat mendengarkan rahasia itu.

"Saya ini perempuan bodoh pak Kiyai," turutnya. "Saya tahu amal amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad.

Baca Juga: Cara Jitu Hadapi Kajiman atau Jin Peminta Tumbal Menurut Ulama dan Sunnah

Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu shalawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun daun itu bersaksi bahwa saya membacakan shalawat kepadanya".

Nenek tua itu bukan saja mengungkapkan cinta Rasul dalam bentuknya yang tulus. Ia juga menunjukkan kerendahan hati, kehinaan diri, dan keterbatasan amal dihadapan Allah Swt.

Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang luhur: ia tidak dapat mengandalkan amalnya. Ia sangat bergantung pada rahmat Allah. Dan siapa lagi yang menjadi rahmat bagi semua alam selain Rasulullah Saw?

Selamat Memperingati Maulid Nabi 

Artikel ini ditulis oleh : 

Fajar Maehadi (PCNU Sumedang) 

Halaman:

Editor: Muhammad Syahrul Mubarok

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mencegah dan Mengatasi Korupsi dalam Perspektif Islam

Senin, 4 Desember 2023 | 22:03 WIB

Tips Memilih Buah Jeruk yang Manis

Rabu, 18 Oktober 2023 | 18:59 WIB

Karisma Ulama Yang Telah Runtuh

Jumat, 28 Juli 2023 | 15:27 WIB

Hati-hati! Embrio Kaum Khoarij

Jumat, 28 Juli 2023 | 15:22 WIB

Terpopuler

X