Dahulukan Akurasi Dari Kecepatan

- Minggu, 24 November 2019 | 21:06 WIB
IMG_20191124_203352_resize_49
IMG_20191124_203352_resize_49



Lebih lanjut ia menerangkan, etika jurnalistik tersebut harus dilakukan secara berimbang, tidak boleh berita dikirim terlambat, tetapi juga tidak mengorbankan akurasi penulisan berita.





Selain itu, fenomena cepat-cepatan dalam menulis berita dan mengorbankan akurasinya justru harus dikurangi. Pasalnya, hal itu akan meruntuhkan kredibilitas media online itu sendiri.





"Media online di luar negeri hanya memproduksi sekitar 40 berita per hari. Di Indonesia justru bisa memproduksi 600-800 berita per hari. Kuantitas sebenarnya tak lebih penting kualitas," kata ucapnya. 





Baginya, kecepatan bukan satu-satunya ukuran media online tersebut akan dibaca. Di medianya, tetap harus mengedepankan akurasi dan kedalaman penulisan berita agar pembaca juga tidak dijejali berita hoaks. 


Halaman:

Editor: Wahidin Hobamatan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Mencegah dan Mengatasi Korupsi dalam Perspektif Islam

Senin, 4 Desember 2023 | 22:03 WIB

Tips Memilih Buah Jeruk yang Manis

Rabu, 18 Oktober 2023 | 18:59 WIB

Karisma Ulama Yang Telah Runtuh

Jumat, 28 Juli 2023 | 15:27 WIB

Hati-hati! Embrio Kaum Khoarij

Jumat, 28 Juli 2023 | 15:22 WIB

Terpopuler

X