‘’Atau bisa juga meminta bantuan kepada polisi dan Dinas Perhubungan Kota Bogor.Kalau ada pungli agar parkir aman, setahu saya ngga sih. Harapannya jalan ini bisa bersih dari parkir liar. Jalan itu adalah akses keluar-masuk untuk masyarakat, bukan tempat parkir mobil,"tegas dia.
"Saya berharap pemerintah kelurahan, kecamatan, dishub dan kepolisian bisa mengembalikan fungsi jalan ini pada sedia kala,’’pinta dia.
Sementara itu, Sekretaris Lurah Curug (Seklur), Deni Kuswanda, pasca mendapatkan laporan dari wartawan media ini, tak lama setelah itu, seklur pun langsung mendatangi lokasi. Pantauan wartawan ini,
Deni selain memberikan pengarahan dampak dari parkir sembarangan, di jalan raya, Deni juga membagikan beberapa masker kepada warganya. Kata seklur, pasca dirinya melakukan komunikasi dengan warga di perkampungan itu.
‘’Warga pun mengakui, bahwa bukan hanya mobil milik mereka saja yang parkir disini. Melainkan ada juga mobil preman yang turut parkir. Alasan warga parkir dipinggir jalan, itu karena mereka tidak memiliki uang untuk menyewa garasi. Sopir angkot yang ditemui juga mengatakan, bahwa dia bersama sopir yang lain sudah sepuluh tahun memarkirkan mobilnya dibahu jalan,’’terang Deni.
Jadi, wajar jika ada warga yang mengeluhkan dampak parkir liar ini. Selain itu, Deni juga mengakui, bahwa parkir liar juga turut menyumbang kemacetan. Selanjutnya dirinya pun berjanji akan membahas persoalan ini dengan Lurah. Aparatur kelurahan kata dia, juga berjanji akan melakuan pemanggilan kepada pemilik angkutan umum.
‘’Warga juga sebetulnya sudah ada yang mengadukan persoalan itu kepada pemerintah kelurahan. Hanya saja, karena masih dalam suasana covid, pihak kelurahan masih belum bisa untuk melakukan tindakan. Harusnya petugas khusus dari dishub juga turun tangan. Petugas dishublah yang semestinya melakukan tugas ini,’’tambah Deni.
