Bentrokan Warga dan Aparat Gabungan di Pulau Rempang, Batam, Tak Timbulkan Korban Jiwa

- Jumat, 8 September 2023 | 23:28 WIB
Bentrok (Bogor Times)
Bentrok (Bogor Times)

Bogor Times - Bentrokan antara warga dan aparat gabungan di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, pada Kamis,6 September 2023 tidak menimbulkan korban jiwa. Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Jumat,8 September 2023.

Ramadhan mengklaim bahwa informasi yang menyebutkan adanya bayi tewas dan pelajar pingsan saat bentrokan adalah tidak benar. Ia mengatakan, gas air mata yang membuat banyak anak-anak sesak napas hingga dilarikan ke rumah sakit terjadi akibat tertiup angin.

"Terkait dengan informasi-informasi yang berkembang yang menyampaikan adanya beberapa siswa pingsan, bahkan ada yang menyebutkan ada seorang bayi meninggal dunia itu adalah tidak benar," kata Ramadhan kepada wartawan.

Ramadhan menjelaskan, bentrokan terjadi ketika pihak aparat keamanan tengah mengamankan kegiatan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) yang melakukan pengukuran dan pematokan lahan. Warga yang menolak pengukuran tersebut kemudian melempari aparat dengan batu dan petasan.

Aparat kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata. Gas air mata ini kemudian membuat beberapa anak-anak sesak napas.

"Beberapa anak-anak yang sesak napas dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan," kata Ramadhan.

Hingga saat ini, situasi di Pulau Rempang telah kondusif. Aparat keamanan telah melakukan pengamanan di lokasi bentrokan.

Sebelumnya,Rabu, 6 September 2023.

Warga Pulau Rempang menerima informasi bahwa Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) akan melakukan pengukuran dan pematokan lahan untuk pembangunan proyek strategis nasional.

Warga menolak pengukuran dan pematokan lahan tersebut karena khawatir akan kehilangan tempat tinggal.

Kamis, 7 September 2023

Aparat keamanan gabungan dari TNI, Polri, dan BP Batam datang ke Pulau Rempang untuk mengamankan kegiatan pengukuran dan pematokan lahan.
Warga yang menolak pengukuran dan pematokan lahan kemudian berkumpul di lokasi untuk menghalangi aparat keamanan.

Warga melempari aparat keamanan dengan batu dan petasan.
Aparat keamanan membalas dengan menembakkan gas air mata.
Bentrokan terjadi selama beberapa jam.

Jumat, 8 September 2023

Pemerintah setempat melakukan dialog dengan warga untuk mendengarkan aspirasi mereka.Pemerintah juga membentuk tim gabungan untuk mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak.

Halaman:

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X