Masyarakat Bogor Desak APBD Pembangunan Museum Bumi Ageung Batutulis Diaudit

- Rabu, 27 Desember 2023 | 17:58 WIB
Foto Masyarakat Bogor Protes Pembangunan Museum Bumi Ageung Batutulis yang Diduga Melanggar Kesepakatan Bersama (Febri Daniel Manalu)
Foto Masyarakat Bogor Protes Pembangunan Museum Bumi Ageung Batutulis yang Diduga Melanggar Kesepakatan Bersama (Febri Daniel Manalu)

Bogor Times - Masyarakat Peduli Bumi Ageung Batutulis Pakwan Padjadjaran (MPBBP) mendesak agar anggaran pembangunan Museum Bumi Ageung Batutulis yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor sebesar Rp 16 miliar diaudit.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara MPBBP, TB Lutfi Suyudi, dalam aksi protes yang digelar di halaman Museum Bumi Ageung Batutulis,pada Selasa,26 Desember 2023.

"Kami mendesak agar APBD yang digunakan untuk pembangunan Museum Bumi Ageung Batutulis diaudit oleh pihak yang independen,"kata Lutfi.

Lutfi mengatakan, desakan tersebut dilatarbelakangi oleh dugaan pelanggaran kesepakatan bersama antara MPBBP dengan Pemerintah Kota Bogor.

Dalam kesepakatan bersama yang ditandatangani pada 6 Juli 2023, disebutkan bahwa desain Museum Bumi Ageung Batutulis harus sesuai dengan identitas wilayah kesundaan. Namun, dalam pelaksanaannya, Pemerintah Kota Bogor justru membangun museum tersebut dengan desain yang tidak sesuai dengan kesepakatan.

Selain itu,Masyarakat Peduli Bumi Ageung Batutulis Pakwan Padjadjaran (MPBBP) kecewa karena tidak dilibatkan dalam pembangunan Museum Bumi Ageung Batutulis.

"Kami kecewa karena tidak dilibatkan dalam pembangunan Museum Bumi Ageung Batutulis,"terang Lutfi.

Lutfi menjelaskan, dalam kesepakatan bersama yang ditandatangani pada 6 Juli 2023, disebutkan bahwa MPBBP berhak menjadi bagian dari tim supervisi pada saat pelaksanaan pembangunan museum tersebut. Namun, dalam pelaksanaannya, MPBBP justru tidak dilibatkan.

"Pemkot Bogor tidak mematuhinya. Ini ada apa? Apakah Pemkot Bogor ketakutan? Apakah ada kongkalikong? Apakah takut ketahuan korupsinya makanya tim supervisi kita tidak dilaksanakan?"tanya TB Lutfi saat memberikan keterangan pers.

TB Lutfi mengungkapkan bahwa desain bangunan Bumi Ageung Batu Tulis Pakwan Padjajaran adalah milik masyarakat Kota Bogor."Desain ini jelas 95% desain yang telah digambar oleh atau dirancang oleh tim kami,"tambah dia.

Dia mengaku telah melakukan audiensi sebanyak tujuh kali dengan pihak PPK, kontraktor, dan pengawas pembangunan Bumi Ageung Batu Tulis Pakwan Pajajaran. Namun, audiensi tersebut tidak membuahkan hasil.

"Dalam kesepakatan bersama disebutkan bahwa kami berhak menjadi bagian dari tim supervisi, namun dalam pelaksanaannya kami justru tidak dilibatkan,"aku Lutfi.

Lutfi menyebutkan, tidak dilibatkannya MPBBP dalam pembangunan museum tersebut merupakan pelanggaran kesepakatan bersama.Salah satu pelanggaran kesepakatan bersama lainnya adalah diduga penggunaan bahan material kusen yang tidak sesuai.

"Dalam kesepakatan bersama, disebutkan bahwa kusen harus menggunakan kayu jati yang diukir, namun dalam pelaksanaannya justru menggunakan kusen aluminium,"beber Lutfi.

Lutfi juga menjelaskan bahwa pembangunan Museum Bumi Ageung Batutulis juga tidak sesuai dengan Perubahan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2023. Dalam surat edaran tersebut disebutkan bahwa kegiatan pembangunan harus selesai pada 8 Desember 2023. Namun, hingga saat ini, pembangunan museum tersebut belum selesai namun sudah diresmikan.

Halaman:

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X