Bogor Times-Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada tuhan adalah dengan cara membahagiakan anak yatim, yaitu anak kecil belum baligh yang ditinggal wafat oleh ayahnya.
Seperti yang dilakukan oleh aktifis sosial Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Yataama ini. Lembaga yang konsen membina anak yatim ini terus menjait donatur untuk mensejahterakan yatim.
Islam menganjurkan semua umat Islam untuk memberikan kasih sayang kepada mereka. Memuliakan dan menyantuni mereka, serta memenuhi semua kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Hal ini merupakan warisan yang diajarkan oleh Rasulullah saw selama hidupnya. Ia merupakan sosok seorang nabi yang sangat cinta dan sayang pada anak yatim.
Baca Juga: PAD dari PPPJ Dipertanyakan Walikota Diminta Ganti Dirut PPPJ dan APH Diminta Turun Periksa PAD
Maka tidak heran jika kita sebagai umatnya dianjurkan oleh nabi untuk merawat dan mencintai mereka dengan sepenuh hati. Oleh karenanya, bulan Muharram ini merupakan momentum yang sangat tepat bagi kita semua untuk membahagiakan anak-anak yatim.
Sebab, Muharram merupakan bulan yang dianjurkan oleh nabi untuk memuliakan dan menyantuni mereka, sebagai bentuk kepedulian umat Islam dan memberikan semangat kepada mereka untuk terus belajar dan berjuang dalam meraih cita-citanya. Anjuran menyantuni dan membahagiakan anak yatim sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:
وَيَسْأَلونَكَ عَنِ الْيَتَامَى قُلْ إِصْلاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ
Artinya, “Mereka menanyakan kepadaMu (Nabi Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, ‘Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!’ Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan.” (QS Al-Baqarah [2]: 220).
Merujuk pendapat Imam at-Thabari dalam kitab Tafsir at-Thabari, ia menjelaskan bahwa Allah menurunkan ayat ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan orang-orang yang hidup bersama anak yatim yang telah mencampur hartanya dengan harta mereka.
Kemudian ayat ini menjelaskan bahwa yang terpenting dalam hal ini adalah pemeliharaan yang baik terhadap anak-anak yatim, tidak menyia-nyiakan hidupnya, tidak menelantarkannya, serta terjamin ketentraman dan kesejahteraannya. Dengan demikian, pelajaran penting dalam ayat ini adalah mengajak kepada kita semua untuk senantiasa membahagiakan anak-anak yatim, dengan cara memenuhi semua kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan menjaga kesejahteraan dan ketentramannya.****
Cc. Muhammad
Artikel Terkait
Direktur Utama PPPJ Muzakkir Abdullah Akhirnya Setuju untuk Membuka Hasil Audit Keuangan
PCNU Kabupaten Bogor, Gelar MUSKERCAB II di CINAGARA.
Apa Pertimbangan Walikota Perpanjang Jabatan Direktur Utama Muzakkir Abdullah
Ketika Rosulullah Didatangi Tiga Malaikat Sebelum Isra
Dialog Nabi Muhammad dengan Allah saat Isra Miraj
Perpanjangan Jabatan Direktur Utama Muzakkir Abdullah di Perumda Pasar Pakuan Jaya Dikritik oleh Komisi 3 DPRD, PAD Dihasilkan Rp 215 Ribu Per Hari
Aksi Peringatan, Mahasiswa IAIN Laa Roiba Bagikan Leaflet: Ajak Masyarakat Sadar Akan Kondisi Demokrasi yang kian Menurun
Aksi Menolak Nepotisme! Pengamat Politik IUQI Bogor Turun Ke Jalan Bagikan Selembaran Leaflet
PAD dari PPPJ Dipertanyakan Walikota Diminta Ganti Dirut PPPJ dan APH Diminta Turun Periksa PAD
Ravindra Airlangga Dorong Peningkatan Kosumsi Ikan