KH Yahya Cholil Staquf: Kita Kawal Kemenangan Indonesia

- Senin, 29 Januari 2024 | 13:53 WIB
Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf (instagram)
Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf (instagram)

Bogor Times. Jakarta-Diusia yang 101 tahun, organisasi Nahdlotul Ulama (NU) akan terus  mengembangkan formula gerakannya. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut, para pengurus NU harusberupaya mencapai target bersar perjuangan.

Ia mengingatkan agar dalam menjalankan kinerja itu tidak seperti mengejar layangan putus. Mengejar layangan putus hanya senang turut ramai-ramai, tetapi susah untuk memperoleh hasil. Meskipun didapat layangan itu, tetapi banyak yang merebutnya sehingga rusak tidak berguna.

"Kita harus memacu kinerja untuk kawal kemenangan Indonesia karena di tengah tantangan sejarah berskala peradaban ini, Indonesia harus menang, supaya kita semua tetap berdaulat," kata Gus Yahya dalam sambutan membuka secara resmi Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, Yogyakarta, Senin 29 Januari 2024.

Baca Juga: Asyik! Buat Sertifikasi lebih Minimalisasi Sengketa Tanah

Sebab itu, NU harus berperan nyata di tengah dinamika pertarungan kepentingan di antara sejumlah kelompok berbeda yang terus bergulir mulai tingkat lokal, domestik, hingga global.

Di dalamnya, terdapat tuntutan yang berat untuk ditanggung seluruh bangsa, sedangkan waktu yang tersedia tidaklah banyak.

"Demikian juga tingkat global, ada dinamika luar biasa yang apabila bangsa ini tidak dapat menemukan satu arah yang tepat ke masa depan, ada ancaman yang nyata dan terus-menerus terhadap bangsa dari kedaulatan manusia sebagai warga bangsa," katanya.

Baca Juga: Panwascam Kemang Gelar Sosialisasi Pengawas Partisipatif pada Pelaksanaan Kampanye Pemilu 2024

Oleh karena itu, menurutnya, tidak ada jalan lain selain memperkuat bangsa dan negara ini sebagai kubu di dalam menjaga kedaulatan bersama di tengah runtuhnya perbatasan fisik dan geografis dan diikuti tumbuhnya kekuatan besar.

"Maka bangsa dan negara ini harus kuat, meneguhkan kebersamaan kita untuk menjaga agar bangsa ini tidak dilemahkan oleh apapun, tetapi justru semakin dikuatkan dan kita harus menyaksikan dunia bahwa dunia membutuhkan Indonesia yang kuat karena Indonesia memiliki banyak hal yang dibutuhkan oleh dunia untuk menemukan jalan keluar dari berbagai masalahnya," lanjutnya.

Oleh karena itu, Gus Yahya mengingatkan kepada segenap pengurus, khususnya tanfidziyah untuk senantiasa memperhatikan disiplin organisasi dengan mengikuti secara tegas, secara teguh sam'an wa tha'atan kepada keputusan kepemimpinan. Sebab, kepemimpinan organisasi merupakan hakim yang menyelesaikan perbedaan apapun.

Baca Juga: Mukhtasar Jiddan, Syarah Jurumiyah Kitab Kuning Yang Masyhur Kalangan Pesantren

"Maka NU ini didirikan sebagai satu fungsi hakim yang bisa mempersatukan perbedaan apapun yang terjadi di kalangan umat ini dalam kerangka Ahlussunnah wal Jamaah," katanya.***

Cc. Husen

 

Editor: Usman Azis

Sumber: PBNU, Jakarta

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X