Memperingati Kematian Munir, Puan Cilacap : Kekerasan Terhadap Wanita Harus Dihentikan

- Sabtu, 11 September 2021 | 11:48 WIB
ktivis Perempuan/ Rinda Rachmawat (Instagram)
ktivis Perempuan/ Rinda Rachmawat (Instagram)

"Kesetaraan gender dapat ditanamkan mulai dari lingkup sosial terkecil yaitu keluarga dengan memberikan kesempatan pendidikan yang setara dan menciptakan suasana yang kondusif dalam berbagai kegiatan, yang akan menumbuhkan kepercayaan diri wanita dalam berbagai kiprahnya,".Ungkapnya

Disamping belum terciptanya kesetaraan gender, kader PMII Kab Bandung ini, Menuturkan masih banyak kasus kekerasan baik itu kekerasa seksual, ataupun KRDT yang dialami perempuan di negeri ini. Disaat masa pandemi ini belum genap dua tahun sudah ada 4.900 Kasus kekerasan yang dialami perempuan. bahkan 2021 hanya butuh waktu enam bulan Januari - Juni kasus kekerasan terhadap perempuan menacapai 2500 kasus, mengalahkan 2020 satu tahun 2400 kasus.

"Kasus kekerasan terhadap perempuan di Indoensia ini melonjak mengikuti hampir bersaing dengan jumlah kematian karena Covid - 19, 2500 kasus hanya kurun enam bulan saja, mengalahkan tahun kemarin (2020), mencapai 2400 kasus itu juga naik 68 persen dari tahun sebelumnya (2019)," Ucap Aktivis Cantik Asal Cilacap ini.

Untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan Rinda berpendapat, perlu keseimbangan peran antara perempuan dan laki - laki, mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Mendampingi yang menjadi korban kekerasan seksual, memulihkan korban, dan menindak pelaku seadil - adilnya, dan edukasi pelatihan Gender Training, Storytelling, dan Data Gathering dengan peserta pelatihan dari generasi muda diharapkan dapat membekali skill yang penting untuk jadi dasar bagaimana memahami kesetaraan gender.

Baca Juga: Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Bogor Lakukan Pembinaan ke Sekolah Taman Kanak-kanak dan Kecamatan

"Perlu ada kesimbangan antara peran perempuan dan laki - laki, mempunyai hak dan kewajiban yang sama, dan kita juga sebagai aktivis harus mendampingi korban dari mulai memulihkan traumatik yang di alami korban, mengadvokasi untuk menindak pelaku, dan membekali para generasi muda dengan pelatihan Gender Training, Storytelling, dan Data Gathering untuk jadi dasar bagaimana memahami kesetaraan gender. tuturnya.

Perlu diketahui banyak kasus yang menimpa perempuan yang belum terselesaikan bahkan tidak di ungkap sama sekali, dari mulai Marsinah yang tidak ada kabar,ratusan wanita tionghoa yang menjadi korban pemerkosaan 98, Pemerkosaan yang dilakukan anak pejabat di bekasi,dan masih banyak lagi kasus kekerasan terhadap perempuan tetapi negara seakan diam. Lalu dengan bangganya kita mengakatan ini negara demokrasi.

 

 

 

Halaman:

Editor: Muhammad Syahrul Mubarok

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X