“Nah, alasan lain juga bisa dipersoalkan. Alasan Covid-19, misalnya, bagi pendukung muktamar 2021, alasan ini bisa dipersoalkan karena kita bisa pakai sistem zonasi dan hibridasi gabungan luring dan daring. Jadi, intinya semua alasan bisa dibahas dan diperdebatkan,” imbuhnya.
Baca Juga: Hiu Pemakan Kabel Bikin Sinyal Indihome dan Telkomsel Terganggu.
Terlepas dari itu, Gus Nadir berharap agar para kiai di lingkungan NU senantiasa dikaruniai kesehatan sehingga para santri, jamaah, dan warga NU bisa terus berguru serta mengaji.
Ia percaya, para kiai sepuh dan semua pengurus NU di berbagai wilayah yang hadir pada agenda Munas-Konbes NU nanti akan menghasilkan keputusan terbaik, berdasarkan pertimbangan rasional dan spiritual sekaligus.
“Pertimbangan spiritual tentu kita serahkan kepada para masyayikh. Apa pun yang kelak diputuskan baik muktamar tahun ini atau tahun depan, kita akan sepenuhnya manut dan patuh,” pungkas Gus Nadir.
Untuk diketahui, muktamar merupakan forum permusyawaratan tertinggi NU untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan, menyusun program baru, dan memilih pengurus untuk periode selanjutnya.
Muktamar NU akan membicarakan dan menetapkan berbagai hal yakni (1) laporan pertanggungjawaban PBNU yang disampaikan secara tertulis; (2) membuat AD/ART; (3) garis-garis besar program kerja NU selama lima tahun; (4) masalah-masalah keagamaan dan kemasyarakatan; (5) rekomendasi organisasi; dan (6) memilih Rais Aam dan Ketua Umum PBNU.
Penentuan pelaksanaan Muktamar ke-34 NU di Provinsi Lampung yang sempat tertunda sejak 2020 ini akan dibahas, diputuskan, dan disepakati dalam agenda Munas-Konbes NU di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada 25-26 September 2021.*** (Aru Lego Triono/nu.or.id)
Artikel Terkait
Heboh! Mengunjungi Candi Borobudur Haram.
Tugu Satu Tungku Tiga Batu, Cermin Toleransi Umat di Fakfak
Ingat Akan Ada Aturan Baru Bayar Pajak Kendaran Bermotor
Hiu Pemakan Kabel Bikin Sinyal Indihome dan Telkomsel Terganggu.
Puluhan Kiyai Sepuh Bahas Muktamar NU Ke- 34 di Pesantren Lirboyo