Pilih Istri atau Ibu, SImak Penjelasan Ahli Tafsir Prof Muhammad Qurash Shihab

- Kamis, 22 September 2022 | 07:50 WIB
Ilustrasi: Larangan Curhat Istri Ke Suami Orang Lain atau Sebaliknya. (Pixabay)
Ilustrasi: Larangan Curhat Istri Ke Suami Orang Lain atau Sebaliknya. (Pixabay)

Bogor Times-  Menurut Profesor Muhammad Quraish Shihab pertanyaan tersebut adalah pertanyaan retoris, alias kalimat yang tidak memerlukan jawaban. Pasalnya, antara istri dan ibu, keduanya sama-sama patut diutamakan.

Kisah Kematian ‘Alqamah yang Mementingkan Istri daripada Ibunya

“Saya memilih tidak menjawabnya.Tapi ada (saja) orang yang tidak bijak menjawab begini, istri bisa diganti tapi ibu tidak bisa. Menurut saya itu salah,” ujar cendekiawan muslim jebolan Universitas Al Azhar, Kairo itu, dalam Kajian bersama Quraish Shihab, dikutip NU Online, Rabu,22 September 2022.

Pendiri Pusat Studi Al Qur’an (PSQ) itu menegaskan, istri dan ibu bukanlah pilihan. Keduanya mempunyai peran yang berbeda, tidak perlu membanding-bandingkan, tidak perlu juga harus saklek memilih salah satu karena dua-duanya punya porsi masing-masing.

“Karena keduanya harus sama-sama dicintai dan diutamakan,” terang penulis buku Pengantin Al Qur’an itu.

Bagi Prof Quraish, menghargai istri sama pentingnya dengan menghormati ibu sendiri. Usahakan selalu berdiskusi dan melibatkan istri ketika hendak mengambil keputusan yang berkaitan dengan orang tua (ibu/bapak) kedua belah pihak.

Misalnya, jika mau mengunjungi orang tua atau pun memberikan hadiah kepada orang tua, lakukan kesepakatan bersama pasangan dan libatkan pasangan. Karena, orang tua Anda adalah orangtua pasangan juga. Berikan penjelasan dan diskusi bersama.

“Bagaimana Anda melakukan kegiatan sehingga ibu Anda senang dan istri juga demikian. Lakukan cara ini, misalnya jika Anda mau memberi sesuatu kepada ibu Anda, usahakanlah lewat tangan istri Anda. Jangan Anda yang memberikannya, supaya terjalin tali kasih antara keduanya,” terang penulis buku Lentera Hati itu.

Intinya, tambah Prof Quraish, hal yang terbaik yang dapat dilakukan seorang laki-laki adalah bersikap bijak dan tidak mempertentangkan antara posisi istri dan ibu. “Jadi, jangan dipertentangkan lagi, dua-duanya sama pentingnya,” imbuh mufasir kelahiran Rappang, 16 Februari 1944 itu.****

Editor: Rajab Ahirullah

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X