Lantas Habib Umar tersenyum dan berkata:
“Aku ini ibaratkan pena, seorang pencari ilmu tidak akan mendapat ilmu jika tidak mempunyai pena. Begitu juga dengan murid-muridku, mereka hanya bersalaman dengan menundukkan badan bukan karena ingin menyembahku, namun karena mereka cuma ingin menghormatiku sebagai Guru mereka. Mereka menghargai dan menghormatiku bukan atas permintaaanku, aku tidak pernah memaksa, aku tidak pernah menyuruh mereka mencium tanganku.Tetapiketahuilah wahai pemuda, seorang tholabul ilmi tidak akan mendapatkan setetespun ilmu yang bermanfaat jika dia tidak menghormati Gurunya".
Baca Juga: Adab Tata Krama dan Cara Ketika Berziarah Ke Makam Kuburan.
Dengan jawaban yang singkat itu dia pun puas dan mengerti makna yang sebenarnya. Sungguh indah jawaban untuk seseorang yang agak kurang mengerti makna menghormati.***
Cc: Ade Kosasih