Makam Kuburan pun Berkata-kata Kepada Kita, Lalu Bagaimana Pembicaraan Kita Terhadap Keluarga dan Anak Kita?

- Rabu, 8 Juni 2022 | 20:36 WIB
seorang ibu histeris ingin dikubur bersama anak tercinta (instagram)
seorang ibu histeris ingin dikubur bersama anak tercinta (instagram)

BogorTimes - Dikisahkan bahwa sa'at Sayyidah Fatimah Az-Zahra wafat, jenazah putri kesayangan Rasulullah SAW itu diusung oleh empat orang-orang saleh, yaitu suaminya sendiri Sayyidina Ali, kedua putranya Hasan dan Husain, serta sahabat Abu Dzar al-Ghifari.

Ketika Jenazah Sayyidah Fatimah sudah tiba di samping liang kubur dan siap dikebumikan, Abu Dzar al-Ghifari langsung berkata kepada liang kubur yang akan menjadi tempat peristirahatan terakhir Sayyidah Fatimah.

"Wahai kubur, apakah kamu tahu jenazah siapa yang kami bawakan kepadamu? ucap Abu Dzar al-Ghifari.

Baca Juga: Sang Peselancar yang Cedik Dalam Kancah Dinamika Organisasi PMII.

Baca Juga: Para Lelaki Meski Paham dan Mengetahui Delapan Sifat Seorang Wanita.

Baca Juga: Perbuatan Zholim Harus Dihentikan dan Dikikis Hingga Tak Berbekas.

Tanpa panjang lebar Abu Dzar al-Ghifari pun melanjutkan ucapannya.

"Ini adalah jenazah Sayyidah Fatimah, putri Rasulullah ﷺ, istrinya Sayyidina Ali, dan Ibunda Hasan dan Husain," tegas Abu Dzar.

Tidak lama kemudian orang-orang yang mengantar jenazah Sayyidah Fatimah langsung mendengar suara dari dalam kubur:

Baca Juga: Doa-doa Yang Meski Dibacakan Ketika Bayi Lahir Kedunia Bagi Ummat Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Indocement Bagi-bagi Puluhan Drop Box Sampah

"Aku bukanlah tempat bagi keturunan orang terhormat, bukan pula tempat bagi keturunan orang kaya. Aku adalah tempat amal saleh, maka tidak akan selamat dariku kecuali orang yang banyak berbuat kebaikan, orang yang hatinya bersih dan orang yang ikhlash dalam beramal.

Ini menjadi gambaran hikmah kepada kita semua betapapun mayit yang sudah tidak bisa berkata-kata namun kuburan menjadi saksi bagi sang mayit.

Lalu sudah sampai mana amal ibadah kita menghadap sang maha pencipta. Marilah kita berlomba menuju keridhoan Allah SWT agar jalan kita menujunya diteroma semua amal kebaikan kuta dan dihapus amal keburukan kita.

Baca Juga: Penting nya Menghormati Guru, Tawadhulah Dimanapun Berada.

Halaman:

Editor: Imam Shodiqul Wadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mencegah dan Mengatasi Korupsi dalam Perspektif Islam

Senin, 4 Desember 2023 | 22:03 WIB

Tips Memilih Buah Jeruk yang Manis

Rabu, 18 Oktober 2023 | 18:59 WIB

Karisma Ulama Yang Telah Runtuh

Jumat, 28 Juli 2023 | 15:27 WIB

Hati-hati! Embrio Kaum Khoarij

Jumat, 28 Juli 2023 | 15:22 WIB

Terpopuler

X