Menjelang protes, Momika mengatakan kepada kantor berita TT bahwa dia juga ingin kalah dalam kompetisi kebebasan berbicara. "Ini demokrasi. Bahayanya kalau mereka bilang kita tidak bisa melakukan ini," kata Momika.
Momika meminta izin kepada polisi untuk membakar kitab suci umat Islam "untuk mengungkapkan pendapat saya tentang Al-Qur'an". Ulah Momika menuai kecaman keras terlebih peristiwa Pembakaran Al-Qur'an ini terjadi pada saat Idul Adha, salah satu hari tersuci bagi umat Islam.
Aksi Pembakaran Al-Qur'an kerap terjadi di kawasan Skandinavia, yaitu Swedia, Denmark, Finlandia. Erasmus Paludan salah satu pelaku pembakaran yang dijelaskan sebelumnya. Bahkan ia melakukan Pembakaran Al-Qur'an lebih dari sekali.****
Artikel Terkait
Kemeriahan Qurban Warga Dusun Dua Desa Cogreg
Jangan Simpan Daging Kurban Terlalu Lama, Simak Hukumnya
Kisah Mengerikan Bos Konter Handphone Tanah Sareal Disatroni Begal Bersenjata Api
Ratusan Hewan Kurban Disalurkan Indocement, Ribuan Warga Desa Mitra PT Indocement Terima Daging Kurban
Kabar Duka 24 Jemaah Haji Meninggal Saat Perayaan Hari Raya Idul Adha 2023. Simak Datanya!
Bhabinkamtibmas Polsek Cibinong Lakukan Silahturahmi Ke Ponpes Arrosyd
Polsek Cibinong dan Polres Bogor Sosialisasikan TTPO kepada Masyarakat Luas
Ucapan Salam, Ibadah Ringan dengan Ekses Besar
Ciadeg Longsor, KRL Bogor-Sukabumi Berhenti Operasi Sementara
Ibrohim Dapat Printah Qurban Dari Mimpi, Kenapa?