إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Ketika seorang manusia meninggal dunia, maka amalannya terputus kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mau mendoakannya. “ [Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam at-Tirmidzi, Imam Abu Dawud, Imam an-Nasa`i, dan Imam Ibnu Hibban bersumber dari Sayyidina Abu Hurairah ra.]
Dalam arti dia tidak lagi bisa melakukan amal-amal, akan tetapi ada kebaikan yang akan terus mengalir yakni dari tiga hal yang pertama adalah yang pahalanya akan terus mengalir kebaikannya akan terus mengalir yakni shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang senantiasa mendoakan.
Di dalam hadis ini Rasulullah Saw menyebutkan bahwa di antara yang kebaikannya akan terus mengalir meskipun dia sudah tidak lagi bisa melakukan amal yakni ilmu yang bermanfaat, ketika dia memiliki ilmu lalu kemudian ilmu itu dia manfaatkan, ilmu itu dia sebarkan ilmu itu diajarkan kepada yang lainnya maka itu akan memberikan kebaikan kepada dia secara terus-menerus bahkan meskipun dia sudah wafat.
Setidaknya itulah beberapa keutamaan menimba ilmu khususnya di bulan Ramadan ini. Oleh karena itu saudaraku yang dirahmati Allah Swt Mari kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk kita meningkatkan kapasitas ilmu kita, khususnya dalam hal ilmu agama dengan cara apa? Mari kita hadiri setiap majelis-majelis ilmu kita timba ilmu dari para ulama dari para asatid yang akan terus mencurahkan ilmunya kepada kita.****
