Tidur Setelah Subuh, Simak Keutamaan dan Kerugiaanya

- Sabtu, 1 April 2023 | 16:53 WIB
Ilustrasi saat tidur  (https://pixabay.com/id/photos/bayi-gadis-tidur-sedang-tidur-1151351/)
Ilustrasi saat tidur (https://pixabay.com/id/photos/bayi-gadis-tidur-sedang-tidur-1151351/)

Bogor Times- Para ulama tidak menganjurkan tidur setelah shalat subuh. Sebab itu, mereka menggunakan waktu tersebut untuk memperbanyak dzikir sampai matahari terbit. Tentu, aktivitas positif ini seharusnya semakin giat dilakukan saat momen Ramadhan karena pahala amal ibadah dibalas berkali-kali lipat. Syekh Ibrahim Al-Baijuri dalam menegaskan, 

  وَبِالْجُمْلَةِ فَيُكْثِرُ فِيْهِ مِنْ أَعْمَالِ الْخَيْرِ لِأَنَّ الْعَمَلَ يُضَاعَفُ فِيْهِ عَلَى الْعَمَلِ فِيْ غَيْرِهِ مِنْ بَقِيَّةِ الشُّهُوْرِ   

Artinya, “Seseorang dapat melakukan kebaikan secara umum karena ganjaran amal kebaikan apapun bentuknya akan dilipatgandakan dibandingkan ganjaran amal kebaikan yang dilakukan di luar bulan Ramadhan. (Syekh Ibrahim Al-Baijuri, Ḥāsyiyatul Baijūrī, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 1999], juz I, halaman 562)   

Baca Juga: Artis Inisial R, Apakah Raffi Ahmad? Ini Kata Hotman

Syekh Sulaiman Al-Jamal dalam Ḥāsyiyatul Jamāl bahkan mengatakan bahwa tidur setelah shalat subuh merupakan perbuatan yang mendatangkan siksa. Sebab, waktu yang seharusnya digunakan untuk memperbanyak dzikir justru disia-siakan begitu saja. Syekh Sulaiman menuturkan:

  النَّوْمُ عَلَى سَبْعَةِ أَقْسَامٍ نَوْمُ الْغَفْلَةِ وَنَوْمُ الشَّقَاوَةِ وَنَوْمُ اللَّعْنَةِ وَنَوْمُ الْعُقُوبَةِ وَنَوْمُ الرَّاحَةِ وَنَوْمُ الرَّحْمَةِ وَنَوْمُ الْحَسَرَاتِ. أَمَّا نَوْمُ الْغَفْلَةِ فَالنَّوْمُ فِي مَجْلِسِ الذِّكْرِ وَنَوْمُ الشَّقَاوَةِ النَّوْمُ فِي وَقْتِ الصَّلاةِ وَنَوْمُ اللَّعْنَةِ النَّوْمُ فِي وَقْتِ الصُّبْحِ وَنَوْمُ الْعُقُوبَةِ النَّوْمُ بَعْدَ الْفَجْرِ وَنَوْمُ الرَّاحَةِ النَّوْمُ قَبْلَ الظُّهْرِ وَنَوْمُ الرَّحْمَةِ النَّوْمُ بَعْدَ الْعِشَاءِ   

Artinya, “Tidur itu ada tujuh macam, yaitu tidur lalai, tidur celaka, tidur laknat, tidur siksa, tidur istirahat, tidur rahmat, dan tidur penyesalan. Tidur lalai merupakan tidur yang dilakukan di majelis dzikir (tempat orang berkumpul untuk dzikir bersama), tidur celaka merupakan tidur saat waktu shalat, tidur laknat merupakan tidur di waktu subuh, tidur siksa merupakan tidur setelah waktu fajar (shalat subuh), tidur istirahat merupakan tidur sebelum waktu dzuhur, dan tidur rahmat merupakan tidur setelah shalat isya.” (Sulaiman Al-Jamal, Ḥāsyiyatul Jamāl, [Beirut: Darul Kutub al-Ilmiah, 2013], juz I, halaman 429)   

Baca Juga: Bhabinkamtibmas Polsek Leuwiliang Polres Bogor Polda Jabar Memberikan Tausyiah Kamtibmas Sebelum Melaksanakan

Alasan Dihukumi Makruh  Hukum tidur setelah shalat subuh adalah makruh. Hal ini karena pada waktu tersebut ada beberapa keutamaan yang bisa diperoleh seorang Muslim jika memanfaatkan momen ini dengan baik. Berikut adalah dua alasan kemakruhan tidur setelah subuh.   

1. Mempersempit Rezeki  Tidur setelah subuh bisa menyebabkan rezeki menjadi sempit. Rezeki dalam hal ini tidak saja diartikan dalam bentuk materi, tetapi juga mencakup semua anugerah Allah SWT. Sebab itu, jika kita merasa susah mencari kerja, penghasilan sulit mengalami peningkatan bahkhan merosot, susah memahami ilmu, dan sebagainya, bisa jadi itu disebabkan karena sering tidur setelah shalat subuh. Dalam satu hadits diriwayatkan, 

  عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ: مَرَّ بِيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا مُضْطَجِعَةٌ مُتَصبِّحَةٌ، فَحَرَّكَنِي بِرِجْلِهِ، ثُمَّ قَالَ: يَا بُنَيَّةُ، قُوْمِي اشْهَدِيْ رِزْقَ رَبِّكِ، وَلَا تَكُونِي مِنَ الْغَافِلِينَ، فَإِنَّ اللهَ يَقْسِمُ أَرْزَاقَ النَّاسِ مَا بَيْنَ طُلُوعِ الْفَجْرِ إِلَى طُلُوعِ الشَّمْسِ. 

Artinya, “Dari Sayidah Fatimah putri Nabi Muhammad saw, ia berkata, ‘Rasulullah mendatangiku saat aku sedang tidur di pagi hari. Lalu Rasulullah menggerakkanku dengan kakinya. Kemudian beliau bersabda, ‘Wahai putriku, berdirilah! Lihatlah rezeki Tuhanmu. Janganlah kamu lalai, sebab Allah membagikan rezeki untuk manusia di antara waktu keluarnya fajar (masuk waktu subuh) hingga terbitnya mentari (dari timur).” (HR. Imam Baihaqi). 

  2. Hidupnya Kurang Berkah  Semua orang mendambakan kehidupan yang berkah. Sebab, keberkahan bisa membuat rezeki menjadi lancar, hati tenteram, mempunyai keturunan yang salih dan salihah, rumah tangga yang rukun, hidup bermanfaat bagi sesama, dan nilai-nilai kebaikan lainnya. Rasulullah telah mendoakan agar umatnya dianugerahi limpahan berkah di pagi hari. Oleh sebab itu, jika setelah subuh kita gunakan untuk tidur maka bisa kehilangan kesempatan emas ini. Dalam satu hadits diriwayatkan, 

  عَنْ صَخْرٍ الْغَامِدِيِّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا وَكَانَ إِذَا بَعَثَ سَرِيَّةً أَوْ جَيْشًا بَعَثَهُمْ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ وَكَانَ صَخْرٌ رَجُلًا تَاجِرًا وَكَانَ يَبْعَثُ تِجَارَتَهُ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ فَأَثْرَى وَكَثُرَ مَالُهُ قَالَ أَبُو دَاوُد وَهُوَ صَخْرُ بْنُ وَدَاعَةَ   

Artinya, “Dari Shakhr al-Ghamidi, dari Nabi SAW, beliau mengucapkan, ‘Allāhumma bārik li immatī fī bukūrihā (Ya Allah, berkahilah umatku di pagi hari).’ Jika mengirim ekspedisi atau pasukan perang, beliau akan melakukannya di pagi hari. Shakhr merupakan seorang pedagang dan ia mengirim dagangannya di pagi hari, sehingga hartanya melimpah. Abu Dawud berkata, ‘Ia adalah Shakhr bin Wada'ah.’” (HR Abu Dawud).   

Halaman:

Editor: Rajab Ahirullah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X