Perdamaian Dunia dan Penanggulangan Pandemi, Jadi Isi Pidato Presiden Joko Widodo di Sidang PBB

- Kamis, 23 September 2021 | 20:28 WIB
Foto Presiden RI Joko Widodo (Foto dari akun Instagram Joko Widodo)
Foto Presiden RI Joko Widodo (Foto dari akun Instagram Joko Widodo)

Bogor Times - Penanganan pandemi, pemulihan ekonomi global, ketahan iklim dan perdamaian dunia, menjadi perhatian khusus bagi Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada sesi debat umum Sidang Majelis Umum ke-76 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara virtual, pada Kamis, 23/09/2021, dari Istana Kepresidenan Bogor.

Presiden Joko Widodo juga menegaskan, untuk mencapai hal tersebut dengan baik dibutuhkan kerjasama antar negara dengan baik agar pandemi Covid-19 dapat segera teratasi dengan cepat, adil dan merata, agar pertumbuhan ekonomi global cepat pulih kembali.

"Melihat perkembangan dunia sampai sekarang ini, banyak hal yang harus kita lakukan bersama. Pertama, kita harus memberikan harapan bahwa pandemi Covid-19 akan bisa tertangani dengan cepat, adil, dan merata," ujar Presiden dalam pidato virtualnya.

Baca Juga: Kabar Gembira BPJS Ketenagakerjaan Buka Pendaftaran Gratis Bagi Lembaga Keagamaan.

Baca Juga: Menilik Goresan Tinta Sejarah Automotif Dunia, 3 November 1911 Saksi Bisu Kelahiran Chevrolet.

Lebih lanjut Presiden menegaskan, demi terlaksananya pemulihan ekonomi global kedepannya perlu adanya penanganan dan penataan sistem ketahanan kesehatan global. Seperti pendanaan, alat-alat kesehatan, vaksin, obat-obatan dan tenaga kesehatan secara merata ke seluruh negara, agar tidak ada lagi politisasi dan diskriminasi terhadap vaksin.

"Politisasi dan diskriminasi terhadap vaksin masih terjadi. Hal-hal ini harus bisa kita selesaikan dengan langkah-langkah nyata," Ujarnya.

Dengan langkah yang tepat, cepat dan merata dalam penanganan pandemi Covid-19 diseluruh negara, agar tidak ada lagi ketimpangan terhadap vaksinasi karena kita tahu bahwa untuk keamanan dan kesehatan bersama semua warga negara harus melakukan vaksin. Untuk itu perlu juga kiranya standarisasi protokol kesehatan global dalam aktivitas lintas batas negara.

"Diperlukan standarisasi protokol kesehatan global dalam hal aktivitas lintas batas negara, misalnya perihal kriteria vaksinasi, hasil tes, maupun status kesehatan lainnya," jelasnya.

Baca Juga: Terkesan Main-main, Tokoh Masyarakat Parung Kecewa Atas Keterlambatan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

Baca Juga: Libur Nasional dan Cuti Bersama 2022 Telah Ditetapkan, Cek Daftar Harinya.

Presiden Joko Widodo menjelaskan, Indonesia sebagai negara berkembang membuka pintu investasi seluas-luasnya. Maka dari itu, antar negara lainnya dapat saling membantu dan bekerjasama untuk pemulihan ekonomi ekonomi global.

"Yaitu yang membuka banyak kesempatan kerja, transfer teknologi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan berkelanjutan," tambahnya.

Lebih lanjut, dalam pidatonya Presiden menyampaikan, demi terlaksananya ketahan iklim, Indonesia terus berkomitmen, dengan melakukan pembangunan rendah karbon serta tekhnologi hijau sudah jelas dan tegas.
Akan tetapi, proses transformasi energi dan teknologi tersebut harus memfasilitasi negara berkembang seperti Indonesia untuk ikut dalam pengembangan industri dan menjadi produsen teknologi

"Pandemi Covid-19 mengingatkan kita tentang pentingnya penyebaran sentra produksi kebutuhan vaksin di dunia di banyak negara," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Irawan BT

Sumber: Kemensetneg RI

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X