Terkesan Main-main, Tokoh Masyarakat Parung Kecewa Atas Keterlambatan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

- Kamis, 23 September 2021 | 09:36 WIB
Area Konsultasi Publik,  Ruang Serbaguna Tirta Sanita, Desa Cogreg, Kecamatan Parung. (Rosyka/Bogor Times)
Area Konsultasi Publik, Ruang Serbaguna Tirta Sanita, Desa Cogreg, Kecamatan Parung. (Rosyka/Bogor Times)

Bogor Times - Puluhan tokoh masyarakat Kecamatan Parung kecewa berat. Pasalnya, pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor terlambat tiba di lokasi acara Konsultasi Publik di Ruang Serbaguna Tirta Sanita, pada Kamis (23/9/2021).

Kekecewa para tokoh masyarakat tersebut ditenggarai oleh keterlambatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor sebagai Pemrakarsa.

"Yang ngundang kami Kepala Dinas, tapi yang terlambat dateng justru Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Apa ceritanya yang ngundang terlambat," kata Usman perwakilan RW 07, Desa Cogreg, Kecamatan Parung pada Kamis (23/9/2021).

Baca Juga: Wow, Bersetubuh di Malam Jumat Sama Dengan Bunuh Seribu Yahudi

Ia menjelaskan, para undangan tokoh masyarakat terdiri dari para Ketua RT, RW, BPD, tokoh Agamawan, Pemuda dan Perempuan. Para undangan sudah berkumpul sejak pukul 08.30 sesuai undangan.

"Kalau orang sibuk jadi alasan untuk terlambat. Mereka harus tahu, kita bukan orang nganggur, red), walaupun sibuk tetap disiplin waktu," tegasnya.

Prioritas yang diambil pars tokoh masyarakat, kata Usman berdasarkan dari kegiatan-kegiatan penting tersebut. 

Baca Juga: Zodiak Libra, Keberuntungan Menanti Anda Hari Ini

"Kami tidak ingin RSUD ini memberikan keuntungan sosial ekonomi pada masyarakat. Jadi kami harus hadir agar nantinya keterlibatan publik bukan hanya teori tapi benar-benar dirasakan," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, proyek RSUD Bogor Utara untuk meningkatkan pelayanan Publik. Karenanya, prinsip-prinsip pelayanan publik harus direalisasikan.

Beberapa hal tersebut antara lain, Pertama, prinsip Aksestabelitas, di mana setiap jenis pelayanan harus dapat dicapai secara prinsip oleh setiap pengguna (misal: masalah tempat, jarak dan prosedur pelayanan)

Baca Juga: Sengkarut Dualisme Kepemimpinan PHDI, Presidium Pimpinan Pusat KMHDI, I Putu Yoga Saputra Angkat Bicara

Kedua, Kontinuitas, yaitu bahwa setiap jenis pelayanan harus terus menerus tersedia bagi masyarakat dengan adanya prinsip dan

yang berlaku bagi proses pelayanan tersebut.

Ketiga, setiap layanannya harus ditangani oleh aparat yang benar-benar memahami secara teknis layanan tersebut berdasarkan prinsip ketepatan dan prosedur kemantapan sistem, dan pelayanan instrumen.

Halaman:

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X