Mahasiswa Dihadiahi Bantingan Smack Down di HUT Tangerang, Kapolres Bantah Terjadiya Kekerasan

- Rabu, 13 Oktober 2021 | 18:12 WIB
Mahasiswa Dibanting  (Grup Whatsapp)
Mahasiswa Dibanting (Grup Whatsapp)

 

Bogor Times Bertepatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Tangerang ke-389, sejumlah mahasiswa mengumumkan dengan melakukan aksi unjuk rasa dari berbagai elemen kampus yang ada di Kabupaten Tangerang. Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang (Puspemkab), Rabu (13/11/21).

Awalnya berjalan dengan damai Mahasiswa yang dari berbagai elemen menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, segera selesaikan polemik di Tangerang. 

Beberapa masalah yang diangkat antara lain, tentang jam operasional angkutan tambang, peningkatan kualitas pendidikan, transparansi anggaran pendidikan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

Selain itu mahasiswa juga menuntut realisasi gerakan padat dan buruk, optimalisasi pembangunan moda transportasi yang terintegrasi, hingga penindakan tegas perusahaan yang lingkungan lingkungan.

Selang beberapa menit, terjadi kericuhan antara masa dan aparat kepolisian ketika mahasiswa ingin merangsak ke kantor bupati.

Dalam kericuhan tersebut terjadi pembantingan salah satu mahasiswa yang dilakukan oleh oknum polisi hingga korban terkapar. 

Dalam Video yang beredar di Group Whatsapp, terlihat seorang mahasiswa dijepit lehernya lalu diseret oleh oknum polisi berbaju hitam. lalu beberapa polisi tersebut membanting peserta aksi ke lantai hingga terdengar suara yang cukup keras.

Awalnya, puluhan mahasiswa dari berbagai elemen kampus di Tangerang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tangerang. Mereka pun menyampaikan aspirasi dan pembahasan atas berbagai masalah yang ada di Kabupaten Tangerang.

Dianalisir dari rm.id salah satu teman Mahasiswa tersebut meminta bantuan kepada rekannya.

"Ini teman saya gimana? Pak tolong bantu. Kasih dia duduk dulu. Setelah itu baru kita bopong dia kemobil," kata seorang mahasiswa mencoba menolong rekannya.

Baca Juga: Resep Orak Arik Telur Sederhana dan Enak, Wajib Coba di Rumah

Usai dibanting, mahasiswa itu tidak bergerak. Aparat lainnya mencoba membangunkan mahasiswa tersebut. Namun sadar, mahasiswa tersebut malah kejang-kejang.

Dua polisi berompi hijau terang langsung membantunya. Beberapa dalam pakaian preman juga memberi pertolongan pertama dengan membersihkan bagian punggung sang mahasiswa.

Kapolresta Tangerang : Jangan Terpancing Hoax.

Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro membantah adanya kekerasan aparat dalam pengamanan demo tersebut.

"Kondisinya sehat. Semua yang masih ada di tes swab dan pemeriksaan lebih lanjut," jelas Wahyu Bintono seperti dikutip dari RM.id, Rabu (13/10).
Wahyu Lanjut polisi membawa mahasiswa ini ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis. Hasilnya, sudah bisa berjalan.

"Kita bawa ke RS untuk pemeriksaan medis. Saya hanya memberikan info bahwa yang bersangkutan masih bisa jalan," ujar Wahyu.

Wahyu mengatakan bahwasanya masyarakat jangan dulu terpancing berita hoax, dan utamakan tabayun.

Baca Juga: Bosen Masak Ayam Goreng! Simak Olahan Ayam Pedas Kemangi Lezat Tanpa Minyak dan Santan, Suami Pasti Ngiler

"Jangan terpancing dengan berita hoax. Mari sama-sama tabayyun, tugas kita sama memberikan pelayanan kepada masyarakat memberikan edukasi yang baik," jelasnya.

Wahyu menyakinkan, ia akan menindak tegas jika ada oknum aparat yang melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Secara internal tetap akan saya evaluasi. Tim Propam akan menjelaskan SOP dalam massa," ujarnya.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad, Umur Tujuh Tahun Anak-Anak Harus Sholat. Inilah Cara Efektif Mendidiknya

Polda Banten akan menindak polisi tersebut.

AKBP Shinto Silitonga Kabid Humas Polda Banten mengaku belum mengetahui personel yang membanting demonstran tersebut

"Kami belum tahu personelnya, ini perlu waktu. Kami menghubungi yang melakukan pengamanan di sana, siapa petugasnya dan bagaimana cerita yang bersangkutan atau kronologisnya. Saya akan coba konfirmasi," kata Shinto kepada wartawan, Rabu (13/10).

Shinto meminjamkan akan menindak oknum polisi tersebut jika terbukti bersalah.

"Pasti. Polda Banten sudah memberikan perhatian, bahwa kesalahan dalam prosedur pengamanan itu harus dilakukan penindakan. Pasti kami tidak membiarkan kesalahan teknis dalam prosedur pengamanan di mana pun," tegasnya.***

 

Halaman:
1
2

Editor: Muhammad Syahrul Mubarok

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X