Baca Juga: Fiqih Ramadhan, Apa Hukum Telan Dahak?
لاَيَضُرُّ وُصُولُ الرِّيحُ بِالشَّمِّ وَكَذَا مِنَ الْفَمِ كَرَائِحَةِ الْبُخُورِ أَوْ غَيْرِهِ إِلَى الْجَوْفِ وَإِنْ تَعَمَّدَهُ ِلأَنَّهُ لَيْسَ عَيْنًأ.
Artinya: Tidak dianggap membatalkan puasa aroma yang dihirup, sebagaimana aroma asap kemenyan atau lainnya, yang terasa mencapai tenggorokan meskipun disengaja, karena bukan termasuk ‘ain (benda yang bisa membatalkan puasa).
Dengan demikian, menghirup bau-bauan seperti minyak angin dan inhaler, tidak membatalkan puasa.
Artikel Terkait
Hati-hati Tidur Setelah Sahur, Ketahui Dampak Negatifnya
Kualitas Pedestrian Buruk, Pengendara Jadi Kambing Hitam
Pesantren Kilat Masjid Djamie Al Ikhlas Cogreg, Hadirkan Tenaga Pendidik dari Alumnus Tarim dan Al Anwar Rembang
Jemaah Aboge Baru Mulai Puasa Hari ini, Rabu 13 Maret 2024
Informasi Jadwal Imsakiyah Wilayah Jakarta Hari Ke-2 Ramadhan, Rabu 13 Maret 2024 Rab, 13 Maret 2024
Deretan Artis Gagal Nyalon Pileg 2024
Empat Kali Kecolongan, Keamanan Pasar Kebon Kembang Bobrok?
Fiqih Ramadhan, Apa Hukum Telan Dahak?
Puasa Hari Jumat Haram? Simak Penjelasannya
Kisah Nabi Muhammad Menikahi Sayyidah Aisyah di Bulan Syawal