Puasa Sunah dan Wajib, Inilah Perbedaannya

- Rabu, 29 Maret 2023 | 04:14 WIB
Puasa Muharram (Pixabay.)
Puasa Muharram (Pixabay.)

Bogor Times- Sebagaimana kita ketahui, defisit umum wajib adalah dikerjakan mendapat pahala dan ditinggalkan mendapat dosa. Sedangkan sunah, dikerjakan mendapat pahala ditinggalkan tak mengapa.

Dari definisi di atas sudah dapat kita bedakan puasa sunah dan wajib dari segi beban syari pelaksanaannya.

Selain dari itu,  niat merupakan hal yang wajib dipenuhi bagi siapapun yang hendak melakukan suatu amalan. Sebagaimana diterangkan dalan satu hadis populer yang diriwayatkan dari Amirul Mukminin Sayyidina Umar bin Khattab: 

Baca Juga: Beberapa Faktor Perusak Pahala Puasa

 عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (( إنما الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى. فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله، فهجرته إلى الله ورسوله. ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها، فهجرته إلى ما هاجر إليه )). رواه البخاري ومسلم  

Artinya, “Dari Amirul Mukminin Abi Hafsh Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya sahnya suatu amal itu sebab niat dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin diraih atau wanita yang ingin dinikahi, maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah kepadanya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).   

Termasuk yang harus disertai dengan niat adalah puasa. Sebab niat merupakan salah satu rukun dari ibadah yang termasuk ke dalam rukun Islam ini. 

Baca Juga: Kisah Ulama Yang Memperbolehkan Merokok Saat Puasa

أركان الصوم إثنان. الركن الأول: النية سواء كان فرضا أم نفلا ... الخ 

 Artinya, “Rukun puasa itu ada dua. Rukun pertama adalah niat, baik itu puasa fardlu maupun puasa sunnah ...” (Hasan bin Ahmad Al-Kaff, At-Taqriratus Sadidah fil Masa`ilil Mufidah, halaman 439).

    Perbedaan Niat Puasa Fardhu dan Puasa Sunah Ada tiga perbedaan puasa fardhu dan puasa sunah sebagai berikut: Waktu pelaksanaan niat.

Baca Juga: Inilah Kiat Sehat saat Berbuka Puasa

Untuk puasa fardhu, niat bisa dimulai sejak masuknya waktu Maghrib hingga fajar maka wajib dilakukan di malam hari. Sedangkan untuk niat puasa sunah bisa dilakukan mulai masuknya Maghrib hingga sebelum Dzuhur, maka tidak wajib dilakukan di malam hari. Kewajiban memberikan kejelasan jenis puasa yang hendak dilakukan.

Jika puasa fardhu, seseorang yang hendak melakukannya wajib untuk memperjelas jenis puasanya, seperti puasa Ramadhan, kafarat, nazar, atau qadha’.

 Sementara untuk puasa sunah, orang tersebut tidak perlu untuk memperjelas jenis puasa yang hendak dilakukan olehnya. Namun menurut pendapat yang mu’tamad, orang tersebut hendaknya memperjelas jenis puasa yang akan dilakukan olehnya jika puasa tersebut sudah ditentukan waktunya, seperti puasa Arafah.

Halaman:

Editor: Usman Azis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X