Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam

- Selasa, 9 Mei 2023 | 16:15 WIB
Mahasiswa Pascasarjana IAIN Laa Roiba Bogor (Duduh Mamduh)
Mahasiswa Pascasarjana IAIN Laa Roiba Bogor (Duduh Mamduh)

2. Bagi kepala pendidik, kurikulum berfungsi untuk menyusun perencanaan dan program sekolah.

3. Bagi pengawas Pendidikan. Kurilim dapat berfungsi sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan supervisi. Apakah kurikulum yang digunakan dilembaga tersebut sudah sesuai dengan standar pelaksanaan atau belum, sehingga dapat dilakukan kegiatan pelatihan untuk para pendidik.

4. Bagi orang tua atau wali murid, kurikulum bermanfaat dalam mencapai tujuan pembelajaran dilembaga tersebut, karena kurikulum awal peserta didik itu terdapat dari kurikulum keluarga.

C. TUJUAN KURIKULUM

Dalam setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan, karena tujuan menuntut kepada sesuatu yang akan dicapai, atau gambaran hasil akhir dari sebuah kegiatan.

Tujuan kurikulum dapat dirumuskan kedalam dua hal diantaranya ialah, pertama perkembangan tuntutan, kebutuhan dan kondisi masyarakat. Kedua, didasari oleh pemikiran-pemikiran dan terarah pada pencapaian nilai filosofis, terutama pada falsafah agama dan negara.

Tujuan umum Tujuan umum yaitu memungkinkan manusia memanfaatkan sumber-sumber alam untuk kebaikan umat manusia dan untuk menciptakan keadilan, kemajuan, dan keraturan dunia. Tujuan pendidikan Islammerupakan arah yang selalu diusahakan oleh pendidik agar tercapai.Tujuan ini sangat penting artinya karena pada hakikatnya tujuan itu berfungsi sebagai pengakhir dan pengarah usaha, merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih tinggi dan memmberi nilai pada usaha-usaha tersebut. (Taufiq, 2019)

D. ASAS-ASAS KURIKULUM

Penyusunan kurikulum harus didasrkan pada asas-asas dan orientasi tertentu, pada hakikatnya asas-asas kurikulum adalah factor-faktor yang yang harus diperhatikan dalam penyusunan kurikulum dalam suatu Lembaga Pendidikan. Asas-asas kurikulum terdiri dari beberapa asas diantaranya: (Komariah, 2010)

1. Asas Agama

Asas agama ini muncul dari pemikir pendidikan islam yang umumnya mempunyai pendirian bahwa seluruh sistem yang ada dalam masyarakat islam termasuk sistem pendidikannya harus meletakkan dasar falsafah, tujuan dan kurikulumnya pada ajaran islam yang meliputi akidah ibadah dan hubungan masyarakat. Hal ini bermakana bahwa semua itu pada akhirnya harus mengacu pada sumber yaitu Al- Qur’an dan sunnah dan sumbar lainnya adalah ijtihad. Dari sumber inilah aspek-aspek atau unsur-unsur pendidikan dikembangkan, seperti perumusan kajian pendidikan, materi dan strategi pelaksanaanya.

Dasar berfikir bagi asas agama ini adalah seperti dalam asas filsafat bahwa dalam kegiatan pendidikan akan muncul persoalan-persoalan yang sangat mendasar seperti kemana pendidikan harus diarahkan? Siapa peserta didik itu apa yang harus didikkan ke peserta didik dan sebagainya dan semua ini memerlukan jawaban-jawaban mendasar. Disini antara agama dan filsafat bisa salin melenkapi dalam memberikan jawaban agama yang bersumber pada wahyu yang sifat kebenarannya mutlak mampu memberikan jawaban dan arahan. (Kasmawati & Syamsiyah, 2017)

2. Asas Filosofis

Aspek filosofis mengacu pada pentingnya filsafat dalam menyusun, melaksanakan, membinan, dan mengembangkan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan. Secara bahasa para ahli berbeda pendapat dalam menjelaskan asal-usul dari kata filsafat. Diantaranya Harun Nasution memberikan penjelasannya bahwa kata filsafat berasal dari bahasa arab yang mengikuti wazan fa'lala, fa'lalah dan fi'lal.

3. Asas sosiologis

Halaman:

Editor: Khozinatul Ummatil Islamia

Sumber: Duduh Mamduh

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X