Alih-alih menjawab panggilan sang ibu, Juraij meneruskan shalatnya. Padahal, jika ibunya memanggil, Juraij mestinya menghentikan dahulu shalatnya. Sebab, menjawab panggilan ibu lebih utama daripada shalat sunat.
Adapun jika shalatnya adalah wajib, maka Juraij boleh mempersingkat shalat itu agar bisa menjawab panggilan ibunya.
Namun, ia lebih mementingkan shalatnya ketimbang menjawab sang ibu.****