Ketua Pergunu 'Inovasi Jadi Kunci Pertahanan Pembelajaran di Masa Pandemi'

- Jumat, 26 November 2021 | 06:18 WIB
Ketua Pergunu, Aris Adi Leksono (Instagram/@arisadileksono)
Ketua Pergunu, Aris Adi Leksono (Instagram/@arisadileksono)

Bogor Times- Pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi para tenaga pengajar.

Situasi yang tidak biasa dengan sistem pembelajaran yang butuh adaptasi panjang menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh para guru.

Lalu bagaimana cara guru mensiasati persoalan yang tidak bisa ditinggalkan tersebut. Dan bagaimana cara guru untuk menjaga kualitas pengajaran Nya.  Sehingga tidak tertinggal dalam materi pelajaran.

Baca Juga: Tarung Bebas, Oknum Polisi dan TNI di Ambol Berdamai dan Terancam Sangsi

Inovasi pendidikan kini menjadi salah satu kunci penting yang harus selalu dicari agar dunia pendidikan dapat terus berkembang.

Selain itu, juga bisa berjalan efektif menyesuaikan perkembangan zaman dan kondisi lingkungan.

Pasalnya, di tengah kondisi pandemi yang tak menentu seperti sekarang, pendidikan masih menjadi salah satu kebutuhan masyarakat banyak yang harus tetap berjalan seperti biasanya.

Baca Juga: PC KMHDI Bogor 'Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Bukan Seremonial Belaka!'

Demikian pernyataan Ketua Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Aris Adi Leksono, saat diwawancarai NU Online via sambungan telepon, Kamis (25/11/2021) malam.

Ia mengatakan, inovasi baru dibutuhkan untuk mengakomodasi kebutuhan pendidikan masyarakat sekalipun di tengah kondisi sulit.

Momentum Hari Guru Nasional (HGN) kali ini menjadi waktu yang tepat bagi para guru bangkit dari tantangan masa pandemi.

Baca Juga: PT Bogor Mineral Kembali Longsor Tutup Irigasi, Warga Minta Bupati Tengok Bogor Ujung Timur

Bangkit untuk beradaptasi  dengan lebih banyak melakukan inovasi dalam pembelajaran.

“Entah itu dengan memanfaatkan kemajuan teknologi atau apapun. Intinya, inovasi dengan membangun budaya pemanfaatan teknologi dalam aktivitas pembelajaran,” terang Kepala MTsN 35 Jakarta itu.

Ia juga mengingatkan bahwa di dalam dunia pendidikan, karakter merupakan satu hal yang harus diperhatikan seluruh elemen pendidikan.

Baca Juga: Bak Terdengar Piring Pecah, MUI Harus Belajar dari Kisah Laila Majnun

Karakter sebagai modal pembentuk pribadi yang baik, bijaksana, bertanggung jawab, jujur, dan dapat menghargai satu sama lain.

“Penguatan karakter ini harus dimasifkan melalui aktivitas yang real,” ujar pria pemilik disertasi berjudul Manajemen Strategik Implementasi Program Sekolah Ramah Anak untuk Pengembangan Akhlak Mulia Peserta Didik Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (Studi Kasus di SMP 52 dan MTsN 34 Jakarta) itu.

Ia berpandangan, penguatan pendidikan karakter ini digalakkan karena perkembangan zaman serta teknologi yang semakin cepat.

Baca Juga: Hino Bus R260 Tangguh Terpercaya, Pemilik Perusahaan Otobus Menggunakan Perjalanan Jauh di Trans Jawa.

Sehingga perlu penguatan dari dalam diri individu agar dapat terus berkembang tanpa adanya distorsi terhadap kebudayaan asli Indonesia. 

“Pendidikan karakter juga menjaga agar pribadi bangsa tetap dalam karakter bangsa Indonesia,” jelas Aris.

Dalam hal ini, lanjut dia, kolaborasi stakeholders pendidikan menjadi penting untuk menguatkan identitas karakter bangsa timur, dengan akhlak mulia dan kearifan lokal.

Baca Juga: Menkue Sri Mulyani: Integrasi NPWP ke NIK, Bentuk Upaya Pemerintah Menyederhanakan Pajak Mulai 2023.

Sebab, cara yang tepat untuk menumbuhkan pendidikan karakter diawali dengan pemahaman bahwa masa depan anak ada di tangan pengajar.***

 

Halaman:
1
2

Editor: Usman Azis

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X