Bengkak berisi nanah di bawah kulitnya, abses besar, dan pendarahan tak terkendali adalah bagian dari hidupnya selama enam bulan di rumah sakit hingga dia sempat ingin menyerah.
Untungnya, staf medis berhasil mengangkat jaringan yang mati dan menggunakan mesin sedot lemak untuk mengendalikan penyebaran obat penghancur lemak tersebut.
Wanita berusia 29 tahun itu berhasil selamat dari cobaan tersebut, tetapi meninggalkan bekas luka besar di perut dan pinggulnya.
Sayangnya, kasus tersebut bukan satu-satunya sisi gelap dari suntikan penghilang lemak.
TVBN (43) dari Distrik 8 Ho Chi Minh memiliki cerita yang sangat mirip. Dia menemukan informasi soal suntikan pelarut lemak secara tidak sengaja saat mencari pil penurun berat badan secara online, dan langsung tertarik.
Dalam kasusnya, sang penjual mengklaim produknya diimpor dari Korea Selatan dan dijual dalam lima botol yang masing-masing berharga Rp300 ribu.
“Saya bertanya apakah saya perlu ke rumah sakit untuk meminta suntikan ke dokter, pramuniaga mengatakan bahwa obat ini tidak berbahaya,” katanya.
“Saya takut pergi ke rumah sakit, jadi ketika saya membelinya, saya meminta keponakan saya untuk memberi saya suntikan. Tujuh hari setelah penyuntikan, pinggang, paha, dan perut saya bengkak dan mengeluarkan darah. Saya menelepon nomor telepon penjual, tetapi mereka memblokir nomor saya dan tidak bertanggung jawab,” katanya melanjutkan.
Dokter bedah plastik di Rumah Sakit Cho Ray Ho Chi Minh, dr. Ngo Duc Hiep, mengatakan bahwa bahan utama dalam zat pelarut lemak yang berbahaya ini adalah Phosphatidylcholine (PCC) yang dilarutkan dalam deterjen ionik deoxycholate sodium.
Bahan kimia tersebut dijual di bawah label yang berbeda, seperti Lipostabil, Dermaheal LL, atau Liponsaure, dan bermanfaat secara medis apabila digunakan secara benar. Namun, penggunaannya tidak berhubungan sama sekali dengan penurunan berat badan atau prosedur kosmetik.
Artikel Terkait
Kisah Sufi Pengancam Surga dan Neraka, Robiah Al Adawiyah
Keluarga Besar Marshanda Rahasiakan Posisinya di America
Ribuan Massa Padati Masjid Baitul Faizin
Puluhan PKL di Baitul Faizin Tuai Berkah Calon Haji atau Calhaj
Pelepasan Mahasiswa KKN, Rektor UNUSIA : Kabupaten Bogor Akan Bangga dengan UNUSIA
PB INSPIRA Kembali Menyalurkan Bantuan Kapolri Untuk Korban Banjir Bandang Cisarua Leuwiliang Bogor.
Kopri PB PMII Gandeng KPAI Gelar MoU Sinergitas Perlindungan Anak
Dugaan Korupsi Dana Bos di Sekolah SMAN 2 dan SMAN 4 Kota Depok
Jual Anak di Bawah Umur, Polisi Tangkap Dua Tersangka Human Trafficking
14 Jamaah Haji Indonesia Syahid, Banyak di Antaranya Terserang Jantung