“Saat menyuntikkan Lipostabil ke dalam jaringan lemak, obat tersebut secara bertahap akan menghancurkan sel-sel lemak dan mengubah sel-sel lemak menjadi emulsi,” kata Dr. Hiep dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Oddity Central.
“Namun, obat ini hanya digunakan untuk mengobati emboli paru akibat lemak atau pasien yang menderita kelainan lipid darah. Beberapa perusahaan kecantikan telah memanfaatkan properti Lipostabil dan mengiklankan produk tersebut sebagai 'obat mujarab' untuk membantu mencairkan lemak tubuh,” katanya melanjutkan.
Dr. Hiep memperingatkan bahwa zat pelarut lemak ini sangat sulit dikendalikan jika sudah disuntikkan ke dalam tubuh. Pasalnya, zat ini juga menyebar ke jaringan ikat, menyebabkan rasa sakit yang parah, nekrosis dan dalam kasus yang ekstrem dapat menyebabkan kematian.***
Artikel Terkait
Kisah Sufi Pengancam Surga dan Neraka, Robiah Al Adawiyah
Keluarga Besar Marshanda Rahasiakan Posisinya di America
Ribuan Massa Padati Masjid Baitul Faizin
Puluhan PKL di Baitul Faizin Tuai Berkah Calon Haji atau Calhaj
Pelepasan Mahasiswa KKN, Rektor UNUSIA : Kabupaten Bogor Akan Bangga dengan UNUSIA
PB INSPIRA Kembali Menyalurkan Bantuan Kapolri Untuk Korban Banjir Bandang Cisarua Leuwiliang Bogor.
Kopri PB PMII Gandeng KPAI Gelar MoU Sinergitas Perlindungan Anak
Dugaan Korupsi Dana Bos di Sekolah SMAN 2 dan SMAN 4 Kota Depok
Jual Anak di Bawah Umur, Polisi Tangkap Dua Tersangka Human Trafficking
14 Jamaah Haji Indonesia Syahid, Banyak di Antaranya Terserang Jantung