Maka dari itu pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu rangkaian proses mulai dari perencanaan yang dilakukan oleh pengembang kurikulum kemudian penyusunan kurikulum oleh lembaga pengembang dan berbagai kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dikembangkan dapat menjadi solusi pemecahan masalah yang ada dalam dunia pendidikan serta menjadi katalisator pembangunan pendidikan nasional lebih jauhnya.
Selanjutnya dalam mengembangkan kurikulum perlu menilai dan menyeleksi bahan bahan kurikulum tersebut, Menurut Gall bahan kurikulum yang dimaksud adalah is something that has physical properties, the nature of representation and that is used to facilitate the learning process. So the school curriculum development has not yet been declared complete if the curriculum or learning material has not been determined, yang artinya materi kurikulum adalah sesuatu yang memiliki sifat fisik, sifat representasi dan yang digunakan untuk memperlancar proses pembelajaran.
Jadi pengembangan kurikulum sekolah belum dinyatakan lengkap jika kurikulum atau materi pembelajaran belum ditentukan. Sedangkan prinsip dalam pengembangan kurikulum yaitu: prinsip relevansi maksudnya isi kurikulum yang akan dikembangkan harus mempunyai relevansi baik secara internal kurikulum itu sendiri maupun secara eksternal yang harus memiliki relevansi dengan tuntutan abad ke 21.
Prinsip fleksibilitas maksudnya kurikulum yang dikembangkan harus menjawab kebutuhan berdasarkan situasi dan kondisi yang terjadi, prinsip kontinuitas yakni adanya kesinambungan atau keterkaitan antara kurikulum pada satu tingkat pendidikan dengan tingkat pendidikan lainya sehingga materi yang diajarkan dalam kurikulum tersebut tidak terjadi pengulangan ,prinsip efisiensi yakni kurikulum yang dikembangkan sesuia dengan tujuan , prinsip efektivitas yakni isi materi dari kurikulum yang dikembangkan dapat dengan mudah disampaikan oleh pendidik dan dengan mudah difahami oleh peserta didik.