Begitu pula para wedana, camat, anggota KNI, pimpinan pejuang laskar dan TNI, hampir seluruhnya dijabat alim ulama. Tatkala perjuangan menegakkan kemerdekaan selesai.
Baca Juga: Bahaya! Jangan Terlalu Sering Menahan Kencing
Jabatan pemerintah, baik sipil maupun militer yang sebagian besar dipegang ulama, diserahkan kepada putera-putera Indonesia yang ditunjuk oleh Pemerintah. Dengan tulus ikhlas para kiai tersebut turun panggung.
Dikirim oleh: M Arifin.
Dikutip dari buku Bogor Masa Revolusi (1945-1950), Sholeh Iskandar dan Batalyon O Siliwangi (2015) karya Edi Sudarjat hlm. 80-83
***
Artikel Terkait
Tugu Satu Tungku Tiga Batu, Cermin Toleransi Umat di Fakfak
Cerita Kopi dan Ali Bin Omar Ashadzili, Simak Ulasan Kitab 'Inaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah'
Sejarah Penyebaran Kopi dari Abyssinia, Yaman Hingga Eropa
Rahasia Kitab Kuno Terungkap! Gaya Seks Jurus Naga Hingga Bebek, Tekhnik Jitu Lebih Lama, Nikmat dan Sehat
Simak! Asal Muasal Budaya 'Ngopi' dari Masa-kemasa Antar Negara