Tepatnya sekitar pada 2017 lalu, kala orangtuanya masih menekuni bisnis,jual beli keramik, datanglah seorang pelanggan berinisial R yang diduga adalah isteri oknum anggota brimob.
Kemudian,Mawar dan R pun berbincang-bincang.Rupanya, perempuan ini tak membutuhkan waktu lama.R pun langsung memesan keramik kepada Mawar dengan total Rp29.000.000 juta.
Hanya saja,lelaki bertubuh gemuk ini lupa akan tanggal transaksi antara R dan ibunya,Mawar.
Tak lama setelah itu,R pun mengirimkan uang senilai Rp 29.000.000 juta ke rekening asisten ibunya.
Ternyata pada saat uang itu masuk ke rekening asisten ibunya,Mawar lupa, bahwa perusahaannya saat itu sedang melakukan stock opname (barang-barang sedang dihitung,red) sehingga barang -barang pun saat itu tidak bisa keluar.
Tak ingin mengecewakan pelanggannya,Mawar pun menghubungi R. Semula Mawar,berniat ingin mengembalikan uang yang sudah dikirimkannya itu dengan melebihkannya sebesar Rp1.000.000 juta.
Sehingga uang yang semula harus dikembalikan adalah sebesar Rp29000.000 juta kini uang itu akan diberikan menjadi Rp30.000.000 juta.
Hal itu,dia lakukan lantaran Mawar ingin beritikad baik sekaligus sebagai bentuk permintaan maafnya lantaran pada saat itu Mawar, lupa bahwa perusahaanya sedang melakukan stock opname.