Oknum ASN Ambil Alih Pengelolaan Dana Proyek Masyarakat, KSM: Dana Termin ke Dua Terancam Tidak Cair

“Termin kedua senilai Rp 200 juta tidak akan cair ketika laporan pertanggungjawabanya tidak selesai. Itu yang saya hawatirkan,” pungkasnya.

Keterangan pengurus KSM tersebut dibenarkan oleh beberapa pelaku usaha matrial. Pengakuan seorang pria yang mengaku bernama Kokoh, seorang guru ASN kerap kali meminta bon belanja atau kwitansi kosong. Tidak hanya itu, MM juga menyisahkan hutang di tempat usahanya.

Baca Juga: Diduga Irit Anggaran, Pekerja Kontruksi Proyek Kantor UPT Tidak Dilengkapi APD

Baca Juga: Peran Kuat Ma'ruf dalam Pembunuhan Brigadir J, Simak Penjabaran Jaksa

Baca Juga: Kaarena Sakit, Irjen Teddy Minahasa Batal Diperiksa Polri

“Sering minta bon kosong di sini. Masih ada hutang juga yang belum dibayar,” jelasnya tanpa membeberkan nominal hutang MM pada tempat usahanya.

Saat dikomfirmasi, MM mengaku tidak pernah menikmati uang proyek. Sebagai pendatang, ia hanya berharap bisa memberi manfaat bagi masyarakat.

“Itu fitnah! Saya hibahkan tanah ikhlas tidak berharap apa-apa. Jangankan berharap uang, satu batang rokok pun dari dana proyek tidak saya nikmati,” tegasnya pada Selasa 18 Oktober 2022.

Ia mengaku tidak ikut campur dalam kegiatan proyek, bahkan dirinya kerap kali kuar uang untuk memiayai beberapa kegiatan rapat.

“Untuk minum, makanan ringan pasti saya keluar dari uang pribadi. Belum lagi listrik yang saya keluarkan untuk kegiatan proyek. Semua dari uang pribadi, tidak pernah saya minta,” pungkasnya.

Pantauan dilapangan, Proyek pembangunan IPAL Komunal di wilayah

RT 03 RW 08, Kampung Muncang Babakan, Desa Sipak masih berjalan. Pekerjaan proyek tersebut hanya dikerjaan 2 0rang pekerja.

"Sebenarnya ada 4, yang dua istirahan pak," kata salah satu pekerja.***

**