Bogor Times - Aksi mogok yang dilakukan oleh para sopir di Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor belum diketahui pasti apa penyebabnya.Lalu mengapa Kepala Dinas Lingkungan Hidup Deni Wismanto berani menjawab pertanyaan wartawan detik.com sedangkan kadis tidak berani menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh wartawan Febri Daniel Manalu ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp ada apa?
Aksi mogok yang dilakukan oleh para sopir di Dinas Lingkungan Hidup belum diketahui pasti apa penyebabnya namun menurut rumornya yang beredar aksi tersebut dipicu lantaran diduga terjadi pemotongan terhadap uang bahan bakar minyak namun ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Deni Wismanto enggan menjawab pertanyaan wartawan media ini bahkan ketika ditelepon dia pun enggan menjawab.
Begitu juga ketika di kirimkan pesan singkat WhatsApp kepala dinas juga tidak menjawab pesan wartawan.Dan terkait adanya dugaan pemotongan bahan bakar minyak juga belum diketahui pasti kebenarannya sebelum adanya penyelidikan lebih lanjut dari aparat penegak hukum.Kepala dinas justru menjawab pertanyaan dari wartawan detik.com.
Sopir truk sampah di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor melakukan mogok kerja. Aksi tersebut membuat 500 ton sampah di Kota Bogor tidak terangkut hari ini.
Pantauan detikcom, Rabu (22/2/2024), tampak truk-truk sampah terparkir di halaman kantor DLH Kota Bogor. Truk-truk itu biasanya dioperasikan mengangkut sampah-sampah dari Kota Bogor ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga.
Polisi Tangkap Pelaku Curi Motor Modus Tawari Kerjaan di Bogor
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor Deni Wismanto mengatakan ada 130 sopir truk sampah yang tidak kerja hari ini. Dia mengatakan sopir-sopir itu mogok kerja sejak pagi.
"Iya, sekitar 130. Baru hari ini, sejak pagi," kata Deni.
Deni menyebutkan ada 500 ton sampah di Kota Bogor yang tidak terangkut hari ini. Dia berharap sopir truk kembali bekerja.
"Untuk sementara terhenti. Hari ini memang terhenti, mudah-mudahan secepatnya mendapatkan solusi. Sampah per hari 400-500 ton. Berarti 500 ton tidak terangkut,"singkat Deni.
