لَوْ الَتْ لِ التَّعْنِيسِ التَّعَزُّبِ
"Dan pernikahan keperawanan itu hilang karena lompat-lompat, terkena jari-jemari, lama tidak mau (perawan tua) atau melajang,"
ا انِ ا ا لِزَوَالِ الْبِكَارَةِ الثَّانِي ا لِأَنَّ الْبِكَارَةَ ارَةٌ الْمُمَارَسَةِ اخْتِبَارِ الرِّجَالِ لِكَ لْمْ لْ
Baca Juga: Cara Jitu Hadapi Kajiman atau Jin Peminta Tumbal Menurut Ulama dan Sunnah
Maka dalam kasus ini ada dua pendapat. Pertama, ia dikategorikan sebagai janda karena keperawanan. Kedua, ia tetap sebagai perawan karena keawanan itu mengandaikan pengalamannya dalam berhubungan dengan laki-laki, sedangkan hal ini (pengalaman berhubungan dengan laki-laki) tidak ada.
(Nihayah al-Mathlab fi Dirayah al-Madzhab, juz, 12, h. 43)
Artikel Terkait
Perbaikan Infrastruktur Diharapkan Dongkrak Produksi Kopi di Pulau Hanaut
Tidak Mau ketinggalan Trend Kopi Sohor menjadi Andalan Bumdes Desa Sirnarasa
Masker Kopi Mencerahkan Kulit Dengan Biaya Murah
Resep Kopi Kekinian, Bisa dinikmati di Rumah
Wow, Ternyata Kopi Adalah Minuman Para Sufi, Simak Penjelasannya
Sejarah Kopi, Ulas Jejak Kopi Asa Kuno Abyssinia dari Ethiopia dan Eritrea
Legenda Kopi di Negeri Ethiopia, Kisah Kaldi dan Kambingnya
Cerita Kopi dan Ali Bin Omar Ashadzili, Simak Ulasan Kitab 'Inaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah'
Sejarah Penyebaran Kopi dari Abyssinia, Yaman Hingga Eropa
Bongkar Serangan Santet Dengan Kopi Hitam, Begini Caranya