Pengertian Takziah dan Tradisi Yang Melekat di Masyarakat Nusantara.

- Sabtu, 28 Mei 2022 | 11:53 WIB
para pentaziah mendoakan si mayyit sebagai pengingat kematian (instagram)
para pentaziah mendoakan si mayyit sebagai pengingat kematian (instagram)

Ketiga, Takziah bertujuan untuk menghibur dan membesarkan hati keluarga si mayit.

Keempat, Takziah diharapkan mampu mengurangi kesedihan dan meringankan musibah keluarga yang ditinggalkan. Adapun cara mengurangi kesedihan dan meringankan musibah tentu bermacam-macam, mulai membantu mengurus jenazah, menyiapkan keperluannya, hingga memberikan bantuan materi. Sebab kebutuhan materi dalam pengurusan jenazah, terutama di zaman sekarang ini, tak lagi dapat dikesampingkan.  

Baca Juga: Tenggang Rasa dan Berfikir Terbuka Efektif Tangkal Radikalisme

Kelima, Takziah juga mencakup amar makruf dan nahi. Sementara amar makruf-nahi didasari oleh ayat, Dan hendaklah di antara kalian ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung, (QS. Ali ‘Imran [3]: 104).

Atas dasar itu, Takziah hendaknya tidak mengabaikan dua hal tersebut. Sehingga, perbuatan yang dianggap tidak pantas, bahkan mungkar tak semestinya ada pada saat bertakziah. 

Keenam, Takziah juga bertujuan untuk mendoakan dan memohon ampunan bagi si mayit. Sebagaimana diketahui, terdapat sejumlah riwayat yang memuat tentang doa-doa khusus bagi mayit, baik yang dibaca dalam shalat jenazah maupun di luar shalat jenazah. Contohnya seperti doa allahummaghfir lahu warhamhu 'Alam.

Baca Juga: Menko: Perekonomian Indonsia Tumbuh, Ini Indikatornya

Baca Juga: Rombak Kepengurusan Angota Dewan Komisaris Hingga Direksi, PT Indocement Bagi-bagi Dividen Tunai

Adapun keutamaan bertakziah dapat kita lihat dalam beberapa hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, antara lain hadis yang diriwayatkan Abdullah ibn Mas‘ud berikut:  

مَنْ عَزَّى مُصَاباً فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ  

Artinya: “Siapa saja yang bertakziah kepada orang yang terkena musibah, maka dia akan mendapat pahala seperti orang yang mendapat musibah tersebut,” (HR. at-Tirmidzi dan al-Baihaqi).   Kata Abu Barzah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:  

مَنْ عَزَّى ثَكْلَى كُسِيَ بُرْداً في الجَنَّةِ  

Artinya: Siapa saja yang bertakziah kepada orang yang kehilangan putranya, maka dia akan diberikan pakaian keagungan di surga,” (HR. at-Tirmidzi).  

Baca Juga: Alissa Wahid: Perbedaan Akan Selalu Ada. Itu Lah Unik nya Indonesia.

Dalam riwayat ‘Abdullah ibn ‘Umar, disebutkan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pernah mendapati putrinya Siti Fathimah radhiyallahu anha keluar rumah, lantas ditanya, “Wahai Fathimah, apa yang membuatmu keluar rumah?” Siti Fathimah menjawab, “Aku mendatangi keluarga si mayit ini, kemudian memohonkan rahmat untuk mayit mereka, sekaligus menghibur mereka.” (HR. Abu Dawud dan an-Nasai).

Halaman:

Editor: Imam Shodiqul Wadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X