“Selebihnya dengan memompa BUMN mendapatkan keuntungan, memaksimalkan potensi alam dan wisata, memaksimalkan perikanan dan pertanian, beralih pada energi terbarukan, dan sumber-sumber pendapatan negara lainnya. Bukan malah membebani rakyat,” imbuh pengasuh Pesantren Krapyak Yogyakarta tersebut.
Hal lain yang perlu dikoreksi lanjut Gus Hilmy adalah menyamakan Indonesia dengan negara lain dalam konsumsi BBM. Menurutnya, di beberapa negara harga BBM tinggi karena tingkat konsumsi lebih banyak untuk industri. Sementara di Indonesia, masyarakatnya lebih cenderung agraris dan maritim. Di sisi lain, pendapat perkapita juga berbeda.
Mengenai pengalihan subsidi, Senator asal Yogyakarta ini menyatakan bahwa subsidi BBM dengan bantuan sosial itu dua hal yang berbeda. Pemahaman bahwa satu subsidi dialihkan ke subsidi lain adalah hal yang juga perlu dikoreksi.
“Subsidi BBM, subsidi migas, subsidi pendidikan, subsidi kesehatan, dan subsidi-subsidi lainnya, itu tidak saling berhubungan karena ada aturannya masing-masing. Subsidi BBM dikurangi, tidak kemudian menambah subsidi atau bantuan sosial. Apakah bantuan yang diterima masyarakat jumlah semakin besar atau jumlahnya bertambah? Ya, sama saja. Anggarannya sudah disiapkan. Begitu juga dengan subsidi pendidikan. Beasiswa LPDP, misalnya. Sudah disiapkan skemanya sendiri. Apakah anggaran untuk pendidikan menjadi 30 persen setelah kenaikan BBM?” tandas Gus Hilmy.
Seperti diketahui, Pemerintah resmi mengalihkan subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) dan harganya menyesuaikan harga pasar. Pengalihannya diarahkan pada bantuan yang lebih tepat sasaran di bawah Kementerian Sosial melalui skema bantuan langsung tunai (BLT) dan subsidi upah pekerja. Selain itu juga terdapat pengalihan dana transfer umum daerah untuk bantuan angkutan umum, ojek online, dan nelayan.
Dalam konferensi pers yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (3/9/2022), dijelaskan bahwa meski harga minyak dunia turun, tetapi hal tidak mengubah kebutuhan subsidi BBM yang terus memberatkan APBN. Kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun dan akan meningkat terus sehingga semakin membebani APBN. Terlebih lagi karena masih terdapat 70% masyarakat mampu yang menggunakan BBM bersubsidi.****
Artikel Terkait
Rugi Saat Usaha atau Berdagang? Baca Doa ini
Saat Harapan Terwujud, Bacalah Doa ini
Hadapi Kegagalan, Bacalah Doa ini
Elly Rachmat Yasin Serahkan Mobil Ambulance PC NU K
Kenaikam BBM Adalah Aib, Jimly Asshiddiqie Buka Suara
Warga Dua Kampung Bentrok, Trowongan Manggarai Mencekam
Targetkan Mencetak Banyak Keluarga Ideal, LKKNU Kabupaten Bogor Telurkan Fasilitator Bimwin
Pohon Tumbang Kembali Teror Warga Kota Bogor
Tutorial Cara Buat Motor Irit Hemat BMM Yang Harganya Naik
Kerapatan Klep Buat Motor Irit, Lumayan Siasati Naik BBM
Bimtek Fasilitator Angkatan Pertama Ditutup Hari ini
Kelakar Peserta saat Ice Breaking Pancing Tawa Peserta Bimtek Falisitator Bimwin
Klasik, Usai Harga Naik Pertamina Pastikan Pasokan BBM Aman
BLT Segera Disalurkan, Ekses BBM Naik
Kompak, Karir Politik RY Didoakan Puluhan Ulama Kabupaten Bogor
Tidak Seberuntung Sambo. Simak Kisah Ibu ini
Elemen Masyarakat Hendak Demo, Jokowi Imbau Pendemo Santun,
Diduga ART Sambo Ungkap Kronologi Sebenarnya
Demo Ricul, Kebijakan Pemerintah Siksa Masyarakat PMII Trobos Kawat Berduri
Pencatutan NIK Dianggap Biasa, Tak Pernah Selesai Ditindaklanjuti, Simak Faktanya
Daftar Pesikopat Dunia
Keluarga Sambo Psikopat? Simak Daftar Psikopat Tersadis di Indonesia Sebelum Bertambah
Diduga Pemerintah Minta Vivo Naikan Harga, ESDM Membantah
Terungkap, Dibalik Kasus Ade Yasin, Oknum DPRD Kabupaten Bogor Minta Pekerjaan Proyek Rp 198 M
Pertemuan Perdana R20, Ketua PB NU: Kolaborasi NU dan Liga Muslim Dunia Merupakan Hal Baru
Eks Koruptor dalam Kontestasi Politik , Jadi Materi Pokok Bahtsul Masail NU Jabar
Kamar Rahasia Ferdy Sambo, Kadiv Humas Polri: Hoakslah itu
Simak Kreteria yang Berhak Terima BSU 2022, Hingga Kapan Diberikannya Bantuan? Berikut Penjelasan Kemenaker
Terlihat Cari Untung, Masyarakat Tolak "Dagangan" Aplikasi MyPertamina
Atasi Kekerasan di Pondok Pesantren, Kemenag Rencanakan Regulasi