Meski begitu, Polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku perampok tersebut berdasarkan keterangan salah satu saksi.
"Dari pemeriksaan sementara terhadap saksi-saksi di TKP dan olah TKP didapatkan Ciri pelaku menggunakan topi warna hijau, rambut cepak dan logat bahasa Indonesia," kata Dirmanto.
"Salah satu saksi sempat melihat salah satu pelaku menggunakan jaket warna krem dengan lambang bendera Indonesia," ucapnya menambahkan.
Para perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar juga dilaporkan menggunakan kendaraan roda empat dengan pelat merah atau mobil dinas.
Akan tetapi, Polisi menduga pelat merah yang digunakan kawanan yang menyekap Santoso dan sang istri tersebut adalah palsu.
"Pelaku menggunakan mobil jenis inova warna hitam plat merah, diduga nomor polisi palsu," ujar Dirmanto.
Tidak hanya itu, pelaku juga merusak kamera pengawas atau CCTV yang ada di dalam rumah dinas Wali Kota Blitar untuk menutupi aksinya.***
Artikel Terkait
KUHP Anyar: Unjuk Rasa, Pawai, dan Demo Bisa Dipenjara 6 Tahun atau Denda Rp10 Juta jika Tidak Ada Izin
Uang Ponpes Sains Al Quran Al Abror Digondol Maling, 100 Juta Dana Bos Raib
Pemadaman Listri Tanpa Pemberitahuan, PLN Dikeluhkan Warga
Mantan Dirut PDJT Bocorkan Rahasia Bahwa Rakhmawati Diduga Menghilangkan Laporan Keuangan PDJT
Sekjen DDI Kutuk Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar: Itu Bukan Istishadiyah Tapi Perbuatan Terkutuk
APTIKIS Indonesia Tonggak Kebangkitan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta
Daftar Kepala Desa Terawal di Hari Jumat, Sony Priyanto Diprediksi Menang hingga Dikawal Ribuan Warga
Kemeriahan Closing KPI Championship
Waspada! Jambret Incar Pengendara Perempuan di Ciomas
Muslim Halimin Terpilih Sebagai Ketua Umum APTIKIS dalam Munas I di Asrama Haji Pondok Gede