Kinerja Operasi dan Upaya Manajemen Buat Pangsa Pasar Indocement Meningkat

- Jumat, 7 Mei 2021 | 23:37 WIB
IMG_1620405394826
IMG_1620405394826



Selain itu, untuk Volume penjualan Perseroan di luar pulau Jawa bertumbuh +11,3% dari Kuartal 1tahun lalu sehingga pangsa pasar meningkat +100 bps dari 15,1% menjadi 16,1%. Peningkatan ini didukung oleh telah beroperasinya Pabrik Tarjun dengan normaldibandingkan tahun lalu, dan juga operasi dua terminal kami di Pulau Sumatera (Lampung dan Palembang) yang optimal sehingga dapat meningkatan pangsapasar +120bps dari 12,0% menjadi 13,2% di Sumatera.





Selain itu juga Terminal Terapungkami di Konawe, Sulawesi Tenggara dapat memastikan pasokan semen yang lancaruntuk proyek smelter sehingga secara keseluruhan pangsa pasar Indocement dipulau Sulawesi tumbuh +180bps dari 6,4% menjadi 8,2%. Pada saat yang bersamaan terjadi penurunan pangsa pasar di pulau Jawa yang menyebabkan koreksi sebesar -100bps dari 35,4% menjadi 34,4%. Penyebabnya adalah peningkatan pangsa pasar beberapa pemain non-emiten.





Untuk Pendapatan Neto Perusahaan saat ini mengalami peningkatan dari +2,2% menjadi Rp3.438,0 miliar. Dibandingkan Kuartal 1 tahun lalu sebesar Rp3.362,8 miliar sebagai dampak dari kombinasi volume penjualan yang lebih tinggi walau harga jual flat dan cenderunglebih rendah serta adanya peningkatan volume ekspor sebesar +344.7% yang sebagian besar produknya adalah klinker produk setengah jadi \semen.





Beban Pokok Pendapatan pada Kuartal 1 2021 meningkat 1,7% dari Rp2.298,3 miliar menjadi Rp2.338,5 miliar yang disebabkan oleh peningkatan pada volume penjualan diimbangi dengan biaya Beban Pokok per ton yang lebih rendah. Sebagai dampak dari peningkatan efisiensi yang berkelanjutan.





Termasuk peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif dan batu bara berkalori rendah dari periode tahun lalu meskipun ada peningkatan pada harga jual batubara beberapa bulan ini. Hasilnya, Marjin Laba Bruto meningkat +0,3% menjadi 32,0% pada Kuartal 1 2021 dibandingkan periode tahun lalu sebesar 31,7%.





Sedikit penurunan juga terjadi di Marjin EBITDA yaitu -0,1% dari 21,4% menjadi 21,3%. Sedangkan Marjin Laba Usaha cenderung stabil di kisaran 11,5%.





Perusahaan mencatat Pendapatan Keuangan-Neto yang lebih rendah sebesar -43,6%dari Rp67,7 miliar pada Kuartal 1 tahun 2020 menjadi Rp38,2 miliar pada tahun ini yang disebabkan oleh penurunan suku bunga yang berlanjut sejak tahun 2020.





Laba Periode Berjalan menurun -12,3% menjadi Rp351,3 miliar pada Kuartal 1 tahun2021 dibandingkan Rp400,4 miliar pada Kuartal tahun lalu yang terutama disebabkan oleh penurunan Pendapatan Keuangan-Neto seperti dijelaskansebelumnya. 

Halaman:

Editor: Wahidin Hobamatan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Refleksi Ramadhan, Penguatan Kode Etik Akuntan

Kamis, 20 April 2023 | 02:32 WIB

Efek Kenaikan Harga Jual, Pendapatan Tumbuh 9,9 Persen

Jumat, 11 November 2022 | 22:30 WIB

Harga Pertamax Tutun, Kini Rp 13.500

Minggu, 2 Oktober 2022 | 22:03 WIB

Indonesia Kini Pringkat ke-73 Negara Termiskin

Minggu, 2 Oktober 2022 | 21:56 WIB

Inilah Alasan BSU Tidak Dapat Dicairkan

Rabu, 14 September 2022 | 06:00 WIB
X