Presiden Ukraina Mengungkap Keprihatinan Terhadap Invasi Rusia dalam Pidato di PBB

- Rabu, 20 September 2023 | 22:55 WIB
Foto Presiden Ukraina Zelensky (Febri Daniel Manalu)
Foto Presiden Ukraina Zelensky (Febri Daniel Manalu)

Bogor Times - Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada 20 September 2023, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan tegas mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi di Ukraina sebagai akibat dari invasi Rusia yang memicu kecaman internasiona.Zelensky menggambarkan bahwa Rusia telah "mempersenjatai segalanya,termasuk makanan dan energi di Ukraina.

Zelensky menjelaskan bahwa invasi besar-besaran yang dilakukan oleh Rusia bukan hanya ancaman terhadap Ukraina, tetapi juga berdampak pada stabilitas dunia secara keseluruhan. Dalam pidatonya, dia sangat berfokus pada bahaya yang ditimbulkan oleh Rusia terhadap dunia, dan berpendapat bahwa tantangan global lainnya, seperti perubahan iklim, akan lebih mudah diatasi setelah Moskow menghentikan agresinya.

"Sementara Rusia mendorong dunia menuju perang terakhir, Ukraina melakukan segalanya untuk memastikan bahwa setelah agresi Rusia, tidak ada seorang pun di dunia yang berani menyerang negara mana pun," tegas Zelensky kepada para pemimpin dunia yang hadir dalam Majelis Umum tahunan PBB.

Presiden Ukraina juga menekankan pentingnya pembatasan persenjataan, hukuman bagi pelaku kejahatan perang, repatriasi orang yang dideportasi, dan penarikan penjajah dari wilayah yang diduduki sebagai langkah-langkah menuju perdamaian.

Dalam pidatonya yang penuh semangat ini, Zelensky juga menyatakan bahwa Rusia "tidak punya hak untuk memiliki senjata nuklir.Dia meminta agar para pemimpin bersatu dalam mengakhiri konflik ini dan menyampaikan pesan bahwa perang tidak hanya menjadi masalah Ukraina, tetapi juga tantangan bagi seluruh komunitas internasional.

"Rusia telah mempersenjatai segalanya, termasuk makanan dan energi di Ukraina," ungkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada 20 September 2023.

"Rusia mendorong dunia menuju perang terakhir, Ukraina melakukan segalanya untuk memastikan bahwa setelah agresi Rusia, tidak ada seorang pun di dunia yang berani menyerang negara mana pun,"papar Zelensky dalam pidatonya di Majelis Umum PBB.

 Presiden Zelensky juga menyoroti isu serius lainnya dalam pidatonya, yaitu dugaan tindakan "genosida" yang dilakukan oleh Rusia dengan menculik anak-anak Ukraina. Ia mengacu pada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Maret atas dugaan deportasi ilegal anak-anak Ukraina ke Rusia. Meskipun Rusia telah secara tegas membantah tuduhan tersebut, sejumlah pakar dan organisasi internasional telah mengumpulkan bukti yang mengindikasikan bahwa Rusia mungkin terlibat dalam kejahatan perang di Ukraina.

Presiden Ukraina memperingatkan terhadap "kesepakatan curang" yang mungkin dicoba untuk mengakhiri konflik ini. Meskipun Zelensky sangat berharap untuk mencapai perdamaian yang adil, ia menekankan bahwa komunitas internasional harus berhati-hati dalam memastikan bahwa penyelesaian konflik tidak hanya menguntungkan salah satu pihak.

Dalam penutup pidatonya, Zelensky mengajak seluruh dunia untuk bersatu dalam upaya mengakhiri konflik Ukraina-Rusia dan menghadapi berbagai tantangan global. Dia menegaskan bahwa tujuan Rusia adalah mengubah Ukraina menjadi "senjata yang melawan Anda, melawan aturan yang berdasarkan tatanan internasional." Presiden Ukraina berharap bahwa komunitas internasional akan berdiri bersama dalam menghadapi ancaman ini dan bekerja menuju perdamaian yang berkelanjutan.

Pidato Presiden Zelensky di Majelis Umum PBB menggarisbawahi pentingnya kerja sama internasional dan diplomasi dalam mengatasi konflik global, serta menekankan pentingnya menjaga stabilitas dunia dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan isu-isu kemanusiaan yang mendesak.

Editor: Febri Daniel Manalu

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X