Kemudian, Bung Karno memerintahkan ajudannya yang bernama Bambang Widjakarno, untuk mengatur penerbangan ke Surakarta. Walaupun tak mengendarai pesawat jetnya. Ia mengendarai pesawat Convair dan mendarat di Panasan, Sala.
Lantas Bung Karno berpidato hingga menjelang salat Jumat dimulai. Editor buku “Mendajung dalam Taufan” di sampul belakang buku itu, merangkum pidato itu sebagai berikut:
BUNG KARNO TJINTA NU
“Sudah djelas NU adalah partai jang berdjoang untuk agama.”
“Oleh karena itu saja bisa ngerangkul NU dan saja minta NU ngerangkul kepada saja.”
“NU tjinta kepada Tanah Air, NU ikut berkorban. Oleh karena itu saja tjinta kepada Nahdlatul Ulama.”
“Tidaklah orang Nahdlatul Ulama jang mengatakan dengan tegas bahwa sosialisme tidak bertentangan dengan Islam, bahkan sosialisme malahan dikehendaki oleh Islam, bahwa sosialisme adalah tjita-tjita daripada Islam jang sedjati.”
“Oleh karena itu saja tambah-tambah lagi bahan untuk tjinta kepada Nahdlatul Ulama.”
***
Artikel Terkait
Kenali Beberapa Perkara yang Dapat Merusak Hati