Tauladan Pergaulan Nabi Muhammad SAW Dengan Agama Lain

- Senin, 22 November 2021 | 13:50 WIB
Tauladan Rosulullah Muhammad SAW dalam pergaulan antar beragama (Pixabay)
Tauladan Rosulullah Muhammad SAW dalam pergaulan antar beragama (Pixabay)

Baca Juga: Permohonan Maaf Bogor Times dan Hak Jawab Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Teguh Widodo

Di sisi lain, Yusuf Qardhawi dalam kitab Ghairu al Muslim fi almujtama' al Islami, menjelaskan bahwa Nabi Muhammad ketika hidup di Makkah dan Madinah tak sungkan-sungkan untuk bergaul dengan non-Muslim.

Saban waktu luang, Nabi menyempatkan diri untuk bertandang dan bersilaturahmi dengan tetangga yang non-Muslim. Pun ketika ada tetangga Nabi yang tengah sakit, maka Nabi tak sungkan untuk mengunjungi dan berbela sungkawa. Simak penjelasan Qardhawi berikut;  

لى السماحة لك الة الرسول لى الله ليه لم لأهل الكتاب ا اا ارى، ا ليهم، ا .

Baca Juga: Diduga Mal Administrasi INSPIRA Bogor Kritik Pembangunan RSUD Bogor Utara

Artinya; Rasulullah menyemarakkan toleransi dalam pergaulan dengan ahli kitab, sama ada itu Yahudi dan Nasrani, maka sesungguhnya Nabi mengunjungi mereka untuk bersilaturahmim, dan memuliakan mereka, dan melakukan juga kebaikan pada mereka, dan mengunjungi orang-orang yang sakit, dan ia mengambil dari mereka dan juga nabi memberi pada mereka.  

Penjelasan terkait toleransi Nabi Muhammad terhadap non-Muslim juga dikisahkan oleh Ibnu Ishaq dalam kitab Sirah Ibn Ishaq. Ia memuat banyak cerita tentang sekelompok Kristen dari Bani Najran—Yaman Selatan—, datang ke Madinah. Sesampai di Madinah, kelompok Najran ini langsung masuk ke masjid Nabawi.

Peristiwa itu, setelah Nabi dan sahabat melaksanakan adzan Ashar.  

Baca Juga: Big Macht Persib Bandung VS Persija Jakarta, Robert Alberts Optimis Tiga Poin

Yang tak kalah mengejutkan, di dalam masjid itu para utusan Bani Najran yang mengunjungi 14 orang tersebut melaksanakan sembahyang ala Kristen. Mereka menghadap ke arah Timur.  

Melihat non-Muslim masuk ke dalam masjid, ditambah lagi melaksanakan shalat, para sahabat yang hadir berencana untuk menghalau dan melarang mereka. Tahu rencana para sahabat, Rasulullah SAW bersabda, “Biarkanlah mereka”.

Jadilah di masjid, Kristen Najran sembahyang ke arah Timur. Setelah sembahyang, Nabi Muhammad juga memperlakukan dengan baik Kristen Najran. Rasulullah menjalin hubungan diplomasi dan memberikan perlindungan pada mereka.

Baca Juga: Menuju Kedaulatan, PC NU Kabupaten Bogor Galang Koin Muktamar, Satu Pengurus Sumbang Rp 10 Juta

Rasulullah meminta Ali bin Abi Thalib untuk menulis surat perjanjian damai antara Rasululah dengan penduduk Kristen Najran.

Dalam surat tersebut, Rasulullah menjamin kesalamatan Bani Najran, dan Nabi melarang untuk menyakiti anak-anak, wanita, dan para pemuka agama Najran. Pun Nabi dengan keras melarang untuk menghancurkan Gereja.

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Anggota PKS Resahkan Warga Parung

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X