Adapun niatnya, Ushallî fardlal Maghribi tsalâtsa raka‘ât(in) lillâhi ta‘âlâ, “Saya shalat Maghrib tiga rakaat karena Allah ta’ala”.
Shalat Isya’ Waktu pelaksanaan shalat Isya’ yakni sejak hilangnya mega merah, sampai terbit fajar shadiq (fajar yang pancaran cahayanya membentang atau secara horizontal). Jumlah rakaatnya sama seperti Zuhur dan Ashar.
Bunyi niatnya, Ushallî fardlal 'Isya'i arba‘a raka‘ât(in) lillâhi ta‘âlâ, “Saya shalat Isya’ empat rakaat karena Allah ta’ala”.
Shalat Subuh Subuh secara bahasa adalah awal siang (awwal an-nahar). Disebut Subuh karena dilakukan di awal siang. Waktunya, sejak terbitnya fajar shadiq sampai terbitnya matahari.
Shalat Subuh termasuk shalat dengan jumlah rakaat yang paling sedikit, hanya dua rakaat. Adapun niatnya, Ushallî fardlas Shubhi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ, “Saya shalat Subuh dua rakaat karena Allah ta’ala”. Perbedaan yang paling mencolok dari shalat Subuh juga, yakni adanya kesunnahan membaca qunut. Bahkan ulama Syafi’iyah menggolongkannya sebagai sunnah ab’ad. Sehingga, bila lupa dan tidak membacanya, maka sunnah hukum menggantinya dengan sujud sahwi.
Adapun bacaan kunut adalah:
اَللّٰهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِ نَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، وَأَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدِ ࣙالنَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allâhummahdinî fî man hadait, wa ‘âfinî fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî mâ a‘thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdlî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya‘izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait, fa lakal ḫamdu a’lâ mâ qadhait, wa astaghfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muḫammadi-nin-nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihî wa shaḫbihî wa sallam.
Artinya, “Ya Allah tunjukanlah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan. Peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berikanlah keberkahan kepadaku pada apa yang telah Engkau berikan. Selamatkanlah aku dari bahaya kejahatan yang telah Engkau tentukan. Engkaulah yang menghukum dan bukan dihukum. Tidak hina orang yang Engkau jadikan pemimpin. Tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Bagi-Mu segala pujian di atas apa yang Engkau tentukan. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan karunia atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.” semoga kita bisa menjadi orang tak pernah meninggalkan sholat. ****
Artikel Terkait
Bang Billy Minta Doa Ribuan Yatim Kabupaten Bogor
Penjual Uang Palsu dan Prostitusi Online Makin Marak Di Kota Bogor
Sungai Citameng Meluap , Garut Kembali Diterjang Banjir Bandang
Angin Puting Beliung Sapu RSUD Cibinong, Pohon Tumbang hingga Pengunjung Terlempar
HIMAKSUKMA dan PBSM Gelar Kegiatan Sosial, Donor Darah Bersama PMI Kabupaten Bogor
Warga Geram Jalan Raya Cogreg Berlumpur Dampak dari Proyek RSUD Bogor Utara, Jamaah Majelis Ancam Demo
Peringati Hari Menanam Indonesia, INSPIRA Bogor dan Karang Taruna Bantarsari Tanam Tanaman Pangan
Sempat Hilang Praja Armando Kembali Muncul di HMBT
Membumikan Aswaja melalui Gerakan Naharul Ijtima
Memperingati Hari Lahir KOPRI ke-54, STAI Al Aulia Adakan Santunan Yatim.