Karena Miskin, Seorang Bayi Tewas Busung Lapar

- Kamis, 11 Agustus 2022 | 17:21 WIB
bayi bayi yang mungin dan ganteng sedunia (instagram)
bayi bayi yang mungin dan ganteng sedunia (instagram)

Bogor Times- Seorang bayi berumur tujuh bulan yang menderita gizi buruk, akhirnya mening­gal dunia saat mendapatkan pe­rawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Kabupaten Cianjur.


Bayi itu adalah warga Kampung Singareret, RT 3 RW 3, Desa Bobojong, Kecamatan Man­de, Kabupaten Cianjur.
Bayi tersebut terlambat ditangani rumah sakit karena ketiadaan biaya dari orang­tua­nya.

Sang ibu, Ipah Masripah (23), sempat menolak desakan dari puskesmas untuk segera membawa sang bayi ke rumah sakit dengan alasan tidak memiliki biaya.

Bayi itu hanya memiliki berat badan 4 kilogram, serta mengalami penyakit penyerta lainnya yakni infeksi paru-paru, dan dehidrasi parah.

Ipah mengatakan, saat kondisi bayinya drop, dia t­idak memegang uang sepeserpun. Padahal, dia sudah dianjurkan oleh bidan untuk mem­bawa anaknya ke rumah sakit.


"Kepada bidan, saya sempat mengucapkan kata ikhlas ketika bayi saya karena tak ada uang. Bidan tetap me­maksa saya untuk membawa bayi saya ke rumah sakit," ujar Ipah ditemui di rumahnya, Rabu 10 Agustus 2022.


Ipah yang bekerja sebagai buruh pabrik ini mengatakan, ia dianjurkan membuat surat keterangan tak mampu dan akhirnya bayinya dibawa ke rumah sakit.

Ipah mendapat keterang­an, bayinya menderita gizi buruk. Saat lahir normal. Sa­­ya sempat membawa ber­obat ke klinik swasta dua kali saat masih ada uang," kata­nya.

Ipah mengatakan, ia tak mengikutsertakan anaknya imunisasi. Soalnya, setiap ada jadwal imunisasi, bayinya selalu demam dan panas.


Camat Mande, Rela Nu­rela mengatakan, bayi gizi buruk yang meninggal tersebut memang lost contact dan tidak lagi di bawah pengawasan pos­yandu setelah terdiagnosis gizi buruk.

"Pernah usia 4 bulan dika­wal puskesmas sampai normal lagi. Setelah itu keluarga tidak pernah membawa lagi. Jadi, kami tidak tahu per­kembangan," ujarnya melalui sambungan telefon.


Dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Kadema­ngan, Kecamatan Mande, Elis Hanny Windyalaras, MKep, mengatakan, pihaknya sudah berupaya maksimal terkait kasus bayi gizi kurang ini.

Elis mengatakan, setelah se­bulan dilakukan pemantau­an, kondisi gizinya mening­kat.


"Namun, terjadi lost contact atau hilang kontak karena bayi tak pernah lagi datang ke posyandu. Baru ketahuan lagi Rabu minggu kemarin," katanya.


Elis mengatakan, bayi yang ada riwayat gizi buruk itu, sebelumnya disuruh da­tang ke bidan. Ternyata kondisinya buruk lagi.


"Diagnosis bidan saat bayi terjadi sesak ada penarikan din­ding dada, infeksi berat pa­ru-­paru, demam, diare, dan dehidrasi berat," katanya.

Halaman:

Editor: Ahmad Fauzi

Sumber: Pikiran rakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Terpopuler

X