Pemerintah Kembali Menyalurkan Kacang Kedelai Bersubsidi, Pedagang Tahu Tempe gundah gulana

- Jumat, 2 September 2022 | 14:43 WIB
pemerintah untuk kembali menyalurkan kacang kedelai bersubsidi, malah disambut gundah gulana oleh para pengrajin dan pedagang tahu tempe di Garut. (Pikiran rakyat.com)
pemerintah untuk kembali menyalurkan kacang kedelai bersubsidi, malah disambut gundah gulana oleh para pengrajin dan pedagang tahu tempe di Garut. (Pikiran rakyat.com)

Disampaikan Wawan, karena tak pernah kebagian jatah kedelai subsidi, maka ia dan pengrajin serta pedagang tahu tempe bermodal kecil terpaksa tetap menggunakan kedelai non subsidi.

Namun di sisi lain, penggunaan kedelai non subsidi kualitasnya jauh lebih baik dibanding kedelai subsidi.

"Hal positifnya bagi kami, kedelai non subsidi kualitasnya jelas lebih terjamin dibanding kedelai subsidi. Tidak ajegnya dan sering gonta gantinya merk membuat kualitas kedelai subsidi seringkali mengganggu kualitas tahu tempe yang dihasilkan pengrajin," katanya.

Baca Juga: Menyelami Makna Sujud Berbasis Referensi Tafsir Al Quran

Sedangkan dampak negatifnya, tambah Wawan, para pengrajin dan pedagang kecil seperti dirinya kian sulit mengembangkan usahanya.

Hal ini dikarenakan mereka harus mengeluarkan ongkos produksi yang tinggi akibat harga kedelai non subsidi yang mahal padahal harga jual antara tahu tempe yang dibuat dengan kedelai subsidi dan non subsidi relatif sama.

Dengan pertimbangan itulah, baik Ujang maupun Wawan menilai adanya program penyaluran kedelai subsidi ini bukannya membantu pengrajin dan pedagang tahu tempe kecil seperti mereka.

Program ini justeru akan semakin menyusahkan mereka karena harus bersaing dengan para pemodal besar yang juga mendapatkan jatah kedelai subsidi.

"Jelas saja kami-kami ini yang hancur ketika harus bersaing dengan para pemodal besar yang juga mendapatkan jatah kedelai subsidi. Kami ini, sudah memiliki modal yang sangat terbatas, tak pernah mendapatkan jatah kedelai subsidi pula," ucap Wawan.***

Halaman:

Editor: Rajab Ahirullah

Sumber: Pikiran rakyat.com

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi Ramadhan, Penguatan Kode Etik Akuntan

Kamis, 20 April 2023 | 02:32 WIB

Efek Kenaikan Harga Jual, Pendapatan Tumbuh 9,9 Persen

Jumat, 11 November 2022 | 22:30 WIB

Harga Pertamax Tutun, Kini Rp 13.500

Minggu, 2 Oktober 2022 | 22:03 WIB

Indonesia Kini Pringkat ke-73 Negara Termiskin

Minggu, 2 Oktober 2022 | 21:56 WIB

Inilah Alasan BSU Tidak Dapat Dicairkan

Rabu, 14 September 2022 | 06:00 WIB
X