Kisah Ratu Bilkis dan Nabi Sulaiman

- Selasa, 20 Juni 2023 | 23:22 WIB
Ilustrasi Al Quran di Masjid Raya Al Jabbar Bandung. (Azis/Bogor Times)
Ilustrasi Al Quran di Masjid Raya Al Jabbar Bandung. (Azis/Bogor Times)

Bogor Times- Dahulu kala Nabi Sulaiman mendapat berita bahwa Ratu Balqis dari Negeri Saba' akan bertamu kepadanya. Ratu Balqis merupakan ratu yang masih muda, cantik, kaya raya dan belum punya suami. Sebagai seorang raja yang memiliki kerajaan yang luas, Nabi Sulaiman sendiri sudah memiliki istri yang banyak, berjumlah 1000 orang.

Mendengar kabar itu, Nabi Sulaiman ingin memberikan surprise atau kejutan kepada Ratu Balqis. Ia pun bertanya kepada pengawal-pengawalnya tentang apa yang disenangi Ratu Balqis.

Ternyata, kesenangan Ratu Balqis adalah duduk di singgasananya sendiri. Kemudian Nabi yang dikenal dapat berbicara dengan binatang itu pun mengirim utusan untuk meminta informasi, apakah kedatangan Ratu Balqis akan membawa singgasananya sendiri atau tidak. Laporannya mengatakan singgasananya tidak dibawa.

Nabi Sulaiman pun membuat sayembara. “Siapa yang bisa mendatangkan Ratu Balqis singgasana dalam waktu singkat, sebelum ia sampai di kerajaan ini?” Lalu ada yang tunjuk tangan. Namanya 'Ifrit, yang berasal dari kalangan jin.

Ia berkata: “Saya akan datangkan singgasana Ratu Balqis tidak lama. Sebelum engkau bangun dari tempat dudukmu, singgasana Ratu Balqis akan sampai di sini.”

 Nabi Sulaiman pun heran, bisa-bisanya memindahkan singgasana dalam jarak yang jauh dalam waktu yang singkat. Tapi kesalahan Ifrit, menyandarkan kehebatan itu pada dirinya sendiri.

“Sesungguhnya aku untuk urusan seperti ini, sungguh kuat dan dapat dipercaya.”

Mendengar jawaban Ifrit tersebut, Nabi Sulaiman menjadi ilfil, istilah sekarang, tidak tertarik dengan Ifrit. Tapi mau menolak juga tidak enak, karena sudah terlanjur menawarkan diri.

Akhirnya Nabi Sulaiman pun menaikkan level sayembaranya. “Saya ingin yang lebih cepat dari (tawaran) Ifrit,” kata Nabi Sulaiman. Baca Juga: Kisah Nabi Sulaiman dan Anak yang Berbakti kepada Orang Tua Lalu ada yang angkat tangan. Ia merupakan orang yang punya ilmu dari kitab suci.

“Saya yang akan mendatangkan singgasana Ratu Balqis, sebelum Anda berkedip,” ungkapnya. Benarlah, sebelum mata Nabi Sulaiman berkedip, singgasana Ratu Bilqis sudah datang. Lalu, orang itu mengatakan: Hadza min fadli Rabbi.

“Kehebatan ini, prestasi ini, itu adalah keutamaan dari Tuhanku, yaitu Allah Swt.”

Kisah yang diadaptasi dari Al-Qur'an dalam Surat An-Naml tersebut disampaikan oleh Katib Syuriyah PBNU KH Hasan Nuri Hidayatullah, ketika memberi mau'idhah hasanah Tasyakur Kenaikan Kelas Pesantren Putri Asshidiqiyah 3 Karawang, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023 ).

Campur tangan Allah Gus Hasan, sapaan akrabnya, dalam kisah mengukir itu menyatakan bahwa ilmu dan prestasi yang diraih seseorang, di dalamnya ada campur tangan Allah Swt. Kehebatan apa pun yang dimiliki seorang hamba Allah, sebagai orang yang beriman, dia akan menyadari bahwa itu adalah dari Allah Swt.

“Semakin orang ilmunya tinggi, akan semakin menyadarkan dirinya bahwa intervensi, campur tangan Allah Swt di dalam kehidupan kita ini sangat dominan,” terangnya.

“Hamba Allah yang berilmu, ketika semakin tinggi ilmunya, dia akan semakin menyadari bahwa apa yang dia raih dalam prestasinya, di dalamnya ada peran serta yang dominan dari Allah Swt,” imbuh Gus Hasan, di depan para santri.

Halaman:

Editor: Rajab Ahirullah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Hikmah Zakat Dalam Islam

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Berikut Niat Zakat Fitrah Untuk Berbagai Keadaan

Jumat, 5 April 2024 | 06:00 WIB

Definisi Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Sejarah Syariat Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Beberapa Keutamaan Hari Raya Idul Fitri

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Makna dan Esensi Idul Fitri Menurut Ulama

Kamis, 4 April 2024 | 02:20 WIB

Jatuh dan Terluka, Apakah Puasa Menjadi Batal?

Rabu, 27 Maret 2024 | 12:55 WIB
X