"Ruwetnya itu ada di birokrasi kita dan di BUMN kita sendiri. Terus saya kadang-kadang pingin marah untuk sesuatu yang saya tahu, tapi kok sulit banget dilakukan. Sesuatu yang gampang, kok' sulit. Kok' enggak jalan-jalan," kata Jokowi.
Jika masalahnya terletak pada pendanaan, PLN bisa menggandeng pihak lain untuk menyuntik investasi.
Baca Juga: Suzuki Terapkan Dua Teknologi Yaitu Platform HEARTECT dan SHVS atau Smart Hybrid Vehicle.
Jokowi tegas mengatakan, ruang investasi harus dibuka lebar-lebar, bukan justru malah dipersulit.
"Kita sendiri pusing betul berhubungan baik dengan birokrasi maupun BUMN. Jangan sampai persepsi runtuh gara-gara apa yang saya sampaikan tidak bisa dikerjakan dengan cepat," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi menekankan jika BUMN seharusnya mengerti konsekuensi dari penugasan yang diberikan. Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com yang telah tayang dengan judul: "7 Tahun Berkuasa, Jokowi Masih Keluhkan Ruwetnya Birokrasi: BUMN kok Engga Jalan-jalan,
dari laman YouTube Rocky Gerung Official, ia berujar jika kemarahan yang disampaikan Jokowi disebabkan karena orang nomor satu di Indonesia itu sedang mengalami frustrasi.
"Kalau bukan frustrasi artinya putus asa. Dua-duanya menimbulkan polemik juga. Sekarang kita menonton seseorang yang punya kemampuan untuk mengatur kabinetnya musti marah-marah di depan publik. Itu artinya dia diam saja di kabinet, mulai pecat satu-satu diam-diam, ini musti marah-marah dulu," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Tiga Orang Struktur MUI Terlibat JI. Densus Tangkap Pelaku dan Tulusuri Sumber Dananya.
Baca Juga: Membeludaknya Pesanan Mobil listrik Hyundai, Konsumen Harus Menunggu Tahun Depan.
Selain itu, alasan Jokowi marah-marah pada saat rapat kabinet disebutkan karena jengkel dengan tingkah Erick Thohir.
"Konteksnya adalah Presiden jengkel kenapa menterinya mengkritik dia. Erick Thohir buka aibnya Jokowi kan secara tidak langsung. Erick Thohir mau mengatakan yang memutuskan harga PCR itu bukan dia dan bukan pasar, tetapi Presiden," ujar Rocky.
Baca Juga: Harapan Besar Wagub DKI Jakarta Agar Formula E Dapat Dukungan dari PemerIntahan Jokowi.