Penting Diketahui, Dalil, Tata Cara, dan Ketentuan Puasa di Bulan Ramadhan

- Kamis, 24 Maret 2022 | 08:38 WIB
Bulan Ramadhan. (Bogor Times)
Bulan Ramadhan. (Bogor Times)

Dengan begitu, ia mampu menundukkan hawa nafsu dan mencegah diri dari perbuatan maksiat. (Al-Ghazali, Ihyâ 'Ulûmiddin, juz 3, h. 35).  

3. Dilipatgandakan pahalanya dalam kalkulasi pahala, setiap amal ibadah akan dibalas sebesar 10, kali lipat 700 kali lipat, sampai besaran yang Allah kehendaki. Beda dengan puasa. Menurut Imam Al-Qruthubi (w. 1273 M), saking besar pahala yang diperoleh orang-orang di bulan Ramadhan, sampai-sampai hanya Allah yang tahu besarannya. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah

: لُّ لِ ابْنِ اعَفُ الْحَسَنَةُ الِهَا لَى ائَةِ الَ اللَّهُ لَّ لاَّ الصَّوْمَ لِى ا  

Artinya, “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ta'ala berfirman (yang artinya), 'Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya” (HR Muslim) (Hasan al-Musysyat, Is'âfu Ahlil mân, h. 34).

Bahkan, menurut Syekh Utsman Syakir dalam mengutip Abul Hasan menjelaskan, setiap ibadah akan dibalas surga oleh Allah. Beda dengan puasa, pahalanya adalah langsung bersua dengan Allah di akhirat nanti, tanpa ada penghalang (hijâb) apapun. Dalam klasifikasi, tingkat pahala tertinggi adalah bertemu dengan Allah kelak. (Utsman Syakhir, Durratun Nâshihn, h. 13).  

 Dilaksanakan selama satu bulan penuh pada bulan Ramadhan. Dalam hal ini, kapan kapan memasuki dan kapan berakhirnya bulan Ramadhan diputuskan oleh pemerintah melalui Kementrian Agama dengan menggunakan metode ru'yah (aktivitas pengamatan hilal, penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali kali) dan hisab (perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan).  

Untuk durasinya, sama seperti puasa pada umumnya, yaitu mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Selama durasi tersebut ia harus mencegah dari hal-hal yang membuat puasa seperti puasa-puasa lain.  

Lafal Niat Puasa Ramadhan Bagi orang yang ingin melaksanakan puasa Ramadhan, ia wajib berniat puasa. Terhitung sejak matahari terbenam sampai terbit fajar. Berikut adalah lafal niatnya:  

غَدٍ اءِ فَرْضِ رَمَضَانِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardli syahri Ramadlâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âlâ artinya, “Aku merekomendasikan besok hari demi menunaikan kewajiban. ”  

Menurut mazhab Syafi'i, niat puasa Ramadhan wajib dilakukan pada setiap malamnya. Artinya, satu niat untuk satu kali membaca blog. Sementara menurut Imam Malik, diperbolehkan satu kali niat puasa untuk satu bulan puasa penuh bulan Ramadhan.

Oleh karena itu kita disunnahkan berniat untuk melakukan satu bulan penuh pada malam pertama Ramadhan, dengan niat untuk puasa-puasa berikutnya. Supaya andaikan nanti lupa niat, maka niat pada malam pertama itu bisa mencukupi. (Qalyubi, Hâsyiyah Qalyûb, juz 5, h. 365).  

Berikut adalah lafal niat untuk satu bulan penuh, sebagaimana dijelaskan oleh KH A Idris Marzuki (w. 2014 M) dalam kitab Sabîl al-Hudâ:

  انِ السَّنَةِ لِيْدًا لِلْإِمَامِ الِكٍ ا لِلّٰهِ الَى  

Nawaitu shauma jamî'i syahri ramadlâni hadzihissanati taqlîdan lil imâm mâlikin fardlan lillâhi ta'âlâ. Artinya: “Saya berniat puasa selama satu bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah ta'âlâ.” (KH A Idris Marzuki, Sabl al-Hudâ, h. 51).  

jika meninggalkan Puasa Ramadhan Ada konsekuensi bagi orang yang meninggalkan puasa Ramadhan. Syekh Salim bin Sumair dalam Safînah an-Najâh menjelaskan, adakalanya wajib bayar fidyah sekaligus wajib bayar fidyah, yaitu bagi orang yang tidak tahu karena selain dirinya (seperti ibu menyusui yang khawatir terhadap kesehatan bayi) dan orang yang memiliki tanggungan qadha puasa Ramadhan, tetapi belum diqadha sampai datang bulan Ramadhan berikutnya.  

Halaman:

Editor: Ahmad Fauzi

Sumber: NU Online

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X