Tak heran, berdasarkan data globalpetrolprice.com, harga Pertamax di Indonesia menjadi nomor dua termurah di Asia Tenggara setelah Malaysia.
Sebenarnya, jika mau adil, harga Pertamax di Indonesia bisa dibilang termurah di ASEAN. Pasalnya, harga Pertamax di Malaysia menjadi yang termurah di ASEAN bukan mencerminkan harga pasar.
Harga Pertamax di sana dipatok sekira Rp6.900 per liter karena pemerintah menyubsidi bahan bakar beroktan tinggi tersebut lebih dari 50 persen.
Tak ayal, harga BBM sejenis Pertamax di Malaysia menjadi sangat murah bahkan termurah di Asia Tenggara.
Pemerintah kita sudah cukup bijaksana dengan mengambil harga Rp12.500-Rp13.500 per liter. Rakyat Indonesia cukup beruntung dari warga di Thailand maupun Vietnam. Bahkan, warga Myanmar dan Laos yang kondisi ekonominya jauh lebih miskin dari Indonesia, membayar BBM beroktan tinggi jauh lebih mahal dari rakyat Indonesia.
Sebagai perbandingan, harga BBM beroktan (RON 92 ke atas atau setara dengan Pertamax) di beberapa negara ASEAN, antara lain
1. Singapura Rp30.800 per liter
2. Thailand Rp20.300 per liter
3. Laos Rp23.300 per liter
4. Filipina Rp18.900 per liter
5. Vietnam Rp19.000 per liter
6. Kamboja Rp 16.600 per liter
7. Myanmar Rp 16.600 per liter
Oleh karena itu, saat Pertamina berulang kali mengimbau kalangan masyarakat mampu menggunakan Pertamax series sesuai spesifikasi kendaraan, kelompok kaya harus mengikuti imbauan tersebut.
Jangan uring-uringan atau lebih parah lagi, bermigrasi ke pertalite yang merupakan penugasan BBM penugasan pemerintah.
Seharusnya kelompok kaya malu dengan rakyat di sejumlah negara yang mayoritas masyarakatnya masih miskin seperti Laos dan Myanmar. Rakyat di sana membayar BBM setara Pertamax lebih dari dua kali lipat harga di Indonesia.***
