Niat Diet Sambil Puasa Apakah Boleh?

- Senin, 11 April 2022 | 08:50 WIB
Diet saat puasa. (Pixabay)
Diet saat puasa. (Pixabay)

Namun seyogianya disyaratkan menentukan niat di dalam puasa rutin seperti puasa Arafah, Asyura, hari-hari purnama, enam hari Syawal dan semisalnya, sebagaimana disyaratkan hal tersebut dalam shalat sunnah rawatib” (al-Imam al-Nawawi, al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, juz 6, hal. 295).  

Adapun puasa Ramadhan, contoh minimal niatnya adalah “aku niat berpuasa Ramadhan”, dan contoh niatnya yang paling sempurna adalah “aku niat berpuasa di esok hari karena menjalankan kewajiban Ramadhan tahun ini karena Allah”.  

 Standar minimal niat puasa sebagaimana penjelasan di atas wajib dilakukan untuk jenis puasa apa pun, artinya tidak sah berpuasa tanpa tata cara niat sebagaimana penjelasan tersebut, misalnya orang berpuasa Ramadhan niatnya “aku niat berpuasa karena diet”, yang demikian ini tidak sah, sebab tidak menyebutkan redaksi Ramadhan dalam pelaksanaan niat.  

Lalu bagaimana jika sudah niat puasa sesuai standar fiqih, namun disertai motivasi lain di luar ibadah, semisal diet. Dalam hal ini diperinci menjadi dua kasus.   Pertama, niat diet disertakan saat pelaksanaan niat puasa, semisal “aku niat berpuasa Ramadhan dan diet”.

Dalam hal ini, ulama berbeda pendapat mengenai keabsahan puasanya. Menurut pendapat yang kuat, puasa Ramadhannya tetap sah. Kasus yang demikian jarang sekali terlaku, bahkan hampir tidak ada.   Kedua, ada motivasi melakukan diet di luar pelaksanaan niat puasa.

Kasus yang kedua ini banyak terjadi. Artinya, seseorang tetap niat puasa seperti aturan fiqih, namun ia memilki motivasi lain di luar puasa, yakni melakukan diet. Dalam hal ini, puasanya tetap dihukumi sah, sebab puasa telah dilakukan dengan niat sesuai standar fiqih.

 Sedangkan untuk pahala, ulama berbeda pendapat. Menurut al-Imam al-Zarkasyi dan Izzuddin bin Abdissalam, tidak mendapat pahala puasa secara mutlak. Menurut Syekh Ibnu Hajar, mendapat pahala secara mutlak, baik tujuan ibadah lebih dominan, berimbang atau bahkan dikalahkan oleh tujuan diet. Menurut Imam al-Ghazali diperinci, jika tujuan diet lebih dominan, maka pahala puasa tidak didapat, jika lebih dominan tujuan puasa, maka mendapat pahala. Jika keduanya berimbang, maka saling berguguran. Menurut sebagian ulama, bila dua tujuan berimbang, tetap mendapat pahala.  

Ikhtilaf tersebut sebagaimana penjelasan dalam referensi sebagai berikut:  

تنبيه هذا بالنسبة للصحة، أما الثواب فقال الزركشي الظاهر عدم حصوله. وقد اختار الغزالي فيما إذا شرك في العبادة غيرها من أمر دنيوي اعتبار الباعث على العمل، فإن كان القصد الدنيوي هو الأغلب لم يكن فيه أجر، وإن كان القصد الديني أغلب فله بقدره، وإن تساويا تساقطا. واختار ابن عبد السلام أنه لا أجر فيه مطلقا سواء تساوى القصدان أم اختلفا. وكلام الغزالي هو الظاهر

“Peringatan. Ikhtilaf ini dinisbatkan kepada keabsahan, Adapun pahala, al-Zarkasyi berkata; perkara yang jelas adalah tidak dihasilkannya pahala. Al-Imam al-Ghazali memilih dalam permasalahan mencampurkan niat ibadah dengan perkara duniawi, pertimbangan perkara yang mendorong atas amal. Bila tujuan duniawi lebih dominan (dari pada tujuan ibadah), maka tidak mendapat pahala.

Bila tujuan agama lebih dominan (dari tujuan duniawi), maka mendapat pahala sesuai kadarnya. Bila keuda tujuan berimbang, maka saling berguguran. Ibnu Abdissalam memilih bahwa tidak ada pahala secara mutlak, baik kedua tujuan berimbang atau berbeda. Ucapan Imam al-Ghazali adalah pendapat yang jelas.”  

قوله: (وكلام الغزالي هو الظاهر) وهو المعتمد كما اعتمده م ر في شرحه، بل اعتمد بعضهم حصول الثواب في التساوي أيضا. اهـ. ق ل. وقال ابن حجر: الأوجه أن قصد العبادة يثاب عليه بقدره، وإن انضم إليه غيره مما عدا الرياء ونحوه مساويا بل أو راجحا اهـ. ع ش. فعلى كلام ابن حجر يحصل ثواب مطلقا في جميع الأحوال متى وجد قصد العبادة ولو مغلوبا فتأمل

“Ucapan Syekh Khothib; ucapan Imam al-Ghazali adalah pendapat yang jelas; ini adalah pendapat yang dibuat pijakan seperti yang dipegangi Imam al-Ramli dalam kitab Syarhnya, bahkan sebagian ulama memegangi pendapat hasilnya pahala dalam kasus berimbangnya kedua tujuan. Berkata Imam Ibnu Hajar; menurut pendapat al-Aujah, tujuan ibadah berimbas pahala sesuai kadarnya meski dicampuri tujuan lainnya selain riya’ (pamer), baik kedua tujuan berimbang, bahkan meski tujuan selain ibadah lebih dominan. Dengan demikian, berpijak dari ucapan Ibnu Hajar, pahala dapat dihasilkan secara mutlak di setiap kondisi selama tujuan ibadah ditemukan, meski dikalahkan oleh tujuan duniawi. Maka berangan-anganlah”. (Syekh Khothib al-Syarbini dan Syekh Sulaiman al-Bujairimi, al-Iqna’ dan Tuhfah al-Habib, juz 1, hal. 136).   Dalam referensi yang lain, Syekh Ibnu Ziyad cenderung sepakat dengan pendapat al-Imam al-Ghazali. Berikut keterangannya:  

(مسألة) تصدق على سائل ملحّ ولو ترك الحاجة لم يعطه، لكن نوى عند التصدق وجه الله تعالى، فهذا قريب من نية التبرد مع نية رفع الحدث، والظاهر كما قال السمهودي ما حققه الغزالي من أنه إذا قارن نية العبادة باعث آخر فلا يخلو إما أن يكون موافقاً أو مقارناً أو مشاركاً، فالموافق كمن له غرض في الصوم والحمية الحاصلة من الصوم للتداوي، وكل منهما لو انفرد لاستقل، فهذا يرجى أن يثاب لكن لا يقع موقع الرضا.

“Sebuah permasalahan. Jika seseorang bersedekah kepada orang yang meminta-minta dengan sangat/ menekan, sekiranya peminta-minta meninggalkan kebutuhannya, maka pemberi sedekah tidak memberinya, namun saat bersedekah, ia niat tulus karena Allah, maka permasalahan ini dekat dengan permasalahan niat mengambil kesegaran disertai niat menghilangkan hadats. Pendapat yang jelas sebagaimana ucapan al-Samhudi adalah apa yang dinyatakan oleh al-Imam al-Ghazali bahwa; bila niat ibadah disertai tujuan/ motivasi lain, maka adakalanya motivasi lain itu bertepatan, bersamaan atau mencampuri. Contoh tujuan lain yang bertepatan seperti orang berpuasa yang memiliki tujuan puasa dan menghindari penyakit yang dihasilkan dari puasa karena berobat. Masing-masing dari dua tujuan tersebut bisa menyendiri jika dipisahkan, yang demikian ini diharapkan tetap mendapat pahala namun tidak sampai pada derajat ridha.”  

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Demonstrasi Menurut Gus Baha

Editor: Imam Shodiqul Wadi

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Doa Pilihan yang Cocok Dibaca Selama Ramadhan

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB
X