...إلى أن قال.... ويتلخص من كلامه في مواضع أخر أنه إذا كان الباعث الدنيوي هو الأغلب فلا ثواب، أو الديني فله ثواب بقدره، وإن تساويا تساقطا،
“Disimpulkan dari ucapan al-Imam al-Ghazali di beberapa tempat bahwa bila tujuan duniawi lebih dominan, maka tidak ada pahala. Bila tujuan agama lebih dominan, maka mendapat pahala sesuai kadarnya. Bila kedua tujuan berimbang, maka saling berguguran” (Syekh Ibnu Ziyad, Ghayah Talkhish al-Murad, hal. 50).
Walhasil, berpuasa dengan motivasi melakukan diet hukumnya tetap sah sepanjang niat puasa tetap dilakukan sesuai aturan fiqih. Adapun pahala puasa, ulama ikhtilaf sebagaimana penjelasan di atas. Dengan demikian, hendaknya motivasi utama dalam menjalani ibadah puasa adalah berpuasa atas dasar mengikuti perintah agama, agar pahala berpuasa lebih terjamin dan kualitas puasa menjadi semakin berkualitas di sisi-Nya.***
Artikel Terkait
Demonstrasi Menurut Gus Baha
KPAD Kabupaten Bogor: Stop Tauran Remaja
Simak Kekejasam ISIS, Mengaku Islam Namun Kejam Seperti Setan
Kiai Asep Ingatkan Berbagai Tanggung Jawab untuk Menyempurnakan Guru NU
Menaker Ingatkan THR Karyawan Dibayar Full
Hati-hati Telat Qadha Puasa Ramadhan, Simak Hukumnya
Angkat Telfon Saat Khutbah, Ini Hukumnya
Kemenaker Bangun Sistem Pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
KPAD Apresiasi Gerak Cepat Ade Yasin.
Ramadhan Prostitusi Tidak Libur, 23 Kupu-kupu Malam Ditangkap