Menurut Yuliansyah, Indonesia ini adalah Negara yang unik dan memiliki ruang lingkup penelitian yang sangat luas. Misalnya, dalam penelitian kesehatan, riset dari Indonesia sangat banyak yang lolos dalam jurnal bereputasi di dunia, karena iklim tropisnya, belum lagi bidang pertanian.
Indonesia dari segi histori, bahasa, suku dari berbagai macam enjel dan antara satu daerah dengan daerah yang lain memiliki perbedaan yang membuatnya sangat menarik serta mempunyai nilai yang tinggi untuk dipublis di junal top dunia. "Namun ada kelemahan yang kita miliki yaitu problem penulisan, karena kecenderungan kita itu lebih mudah menceritakan, sehingga seringkali jika dituang dalam bentuk tulisan kurang mampu dipahami oleh penerbit" beber Yuliansyah.
Oleh karena itu, untuk menutupi kekurangan itu kita harus berkolaborasi dengan orang yang memiliki teknik penulisan yang baik. Makanya, keikutsertaan dalam conference internasional sangat penting untuk saling mengenal peneliti luar negeri, bukan hanya menerbitkan penelitian dan menjadi presenter.
"Saya contohkan, ada teman saya meneliti partisipasi anggaran pada suku asli di Tengger, kemudian ada peneliti dari Inggris tertarik dengan tema tersebut dan mereka berkolaborasi akhirnya tulisannya terbit di salah satu jurnal terbaik akuntansi yang bereputasi" contohnya agar peserta memperbanyak kolaborasi dengan peneliti luar Negeri soal Akuntansi Nusantara.
Jangan khawatir Bapak/Ibu yang memiliki penelitian akuntansi histori, langkah tercepat yang bisa kita lakukan agar bisa menerbitkan di jurnal top dunia yaitu berkolaborasi dengan peneliti luar Negeri. Intinya, jika ingin produktif jangan dapat mood dulu baru bekerja, akan tetapi bekerja dulu baru dapat mood, pesan penutup Yuliansyah sembari menyemangati seluruh peserta Webinar.
Kegiatan yang diselenggarakan melalui daring itu diikuti oleh lebih dari 250 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta terdiri dari dosen berbagai universitas, mahasiswa, praktisi hingga ASN dari instansi pemerintah seperti Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Webinar berlangsung dari pukul 13.00 s.d 15.00 WIB.***
Artikel Terkait
Ketua DPD KNPI Bogor Fuad Kasyfurrahman: Siap Lanjutkan Pancakarsa
Petani Keluhkan Harga Cabai Masih Mahal: Petani tak menikmatinya..
Pendaftaran Kartu Prakerja Sudah dibuka dan Klik Link nya
Simak Beberapa Pesantren Tertua di Indonesia. No 4 usianya hampir 3 abad
Aksi Ugal-ugalan Pengendara Resahkan Warga
Sukses, Kemlu Pulangkan WNI Korban Penipuan
Megawati: Perempuan Harus Kuat Jangan Lembek
Nyemplung Jurang, 8 Penumpang Mobil Pick Up Tewas
Mantap Bekukan sel telur, Luna Maya Alami hal berikut
Viral rekaman tragedi KM 50 FPI yang ditangani Ferdi Sambo: Bikin merinding
Karunia Yang Membutuhkan Pembina?
KKN Unusia Jakarta Renovasi Pesantren
Bantu Masyarakat, Mahasiswa Unusia Jakarta Buka Jaringan Internet di Daerah Terpencil
Harga Mie Instan Akan Naik Tiga Kali Lipat, Apa Penyebabnya?
Pembangunan Pendidikan Tak Merata, Mahasiswa Unusia Bantu Tenaga Pendidik
Gambaran Buram Pembangunan di Kabupaten Bogor, Mahasiswa Unusia Jakarta: Kampung Mulyasari Terabaikan
Soal Bharada E, Mungkinkah Bharada E lepas dari jeratan pidana dengan dalih perintah atasan ? Toni Bersuara
Berharap Perlindungan, Keluarga Bhrada E Surati Presiden Hingga Menteri
Dianggap Tak Kooperatif, LPSK Berpotensi Tolak Lindungi Putri Candrawathi
Hari Jumat istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Diperiksa Komnas HAM
Benyok, Dua Warga Sikeroyok Sekawanan Orang Tak Dikenal
Habisi Nyawa Ibu dan Anak, Polisi Ciduk Pria Berinisial S
Karena Miskin, Seorang Bayi Tewas Busung Lapar
Pra-MAPABA Kegiatan pertemuan Menjelang MAPABA Rayon
Resmi Cerai dengan Sule Nathalie Holscher dapat Harta Gono Gini
Resep ayam Kecap ala Rumahan yang lezat
Mahasiswa KKN UNUSIA Membangun Jaringan Internet di Kampung Mulyasari
Mahasiswa KKN UNUSIA memberikan sekolah gratis; bimbel di desa Candali selama KKN
Harga Terigu "Melangit" Pedagang Menjerit
KPI UIKA Undang Selebgram Dalam Webinar Pentingnya Belajar Komunikasi Dalam Islam