Cerita Abdullah Ibnu Mubarak, Ulama Yang Belajar ke 4.000 Guru

- Rabu, 3 April 2024 | 06:00 WIB

mengunjungi Irak, ia berguru kepada para ulama besar seperti Sufyan ats-Tsauri, Malik bin Anas, dan Abu Hanifah.

Di Suriah, ia berguru kepada para ulama besar seperti Yahya bin Sa'id al-Ansari, Abu Hazim al-A'raj, dan Malik bin Dinar. Di Hijaz, ia berguru kepada para ulama besar seperti Urwah bin Zubair. Di Yaman, ia berguru kepada para ulama besar seperti Syu'bah bin al-Hajjaj dan Hammad bin Zaid. Kesaksian Tabi'in tentang Abdullah Ibnu Mubarak Berdasarkan penuturan para ulama semasanya, sosok Ibnul Mubarak digambarkan sebagai ulama dan ahli hadits yang sangat mulia akhlaknya. Ismail bin Iyas, seorang sahabatnya, memuji Ibnul Mubarak karena sifat-sifat baiknya, terutama kedermawanannya.

Muslim Dalam sebuah riwayat, Ismail bin Iyas menceritakan sosok Ibnul Mubarak. Ismail berkata, "Tidak ada orang lain di dunia yang seperti Ibnul Mubarak. Saya tidak tahu ada sifat baik apa pun yang Allah ciptakan kecuali Dia telah memberikannya kepada Abdullah bin al-Mubarak. Teman-teman saya pernah bercerita kepada saya bahwa mereka pernah menemaninya dari Mesir ke Makkah. Ibnu al-Mubarak memberi mereka makan roti kismis, padahal dia berpuasa sepanjang tahun."

Pada sisi lain dikisahkan bahwa Ibnul Mubarak dikenal sebagai seorang ulama saleh dan zuhud yang senantiasa bersikap rendah hati. Tak pernah merasa lebih baik dari orang lain, meski sesungguhnya ia pribadi yang mulia dan terhormat. Keutamaannya diakui oleh banyak orang. Ali bin Shiddiq, melalui kesaksian Ali bin Zaid al-Fara'idi menyebut Ibnul Mubarak sebagai sosok paling mulia yang pernah ditemui.

Hal serupa diungkapkan Abu Asma', ulama hadits lainnya, yang membandingkan Ibnul Mubarak seperti Amirul Mukminin di antara manusia. Selanjutnya berdasarkan riwayat dari Umar bin Hufazh As-Sufi dari Manbij dikisahkan bahwa sosok Ibnul Mubarak adalah seorang yang dermawanan, terutama kepada orang-orang miskin dan fakir.

Suatu hari, ia sedang dalam perjalanan dari Baghdad ke Misis. Di tengah jalan, ia bertemu dengan sekelompok sufi yang sedang kesulitan. Ibnul Mubarak menawarkan untuk membantu mereka dengan menafkahi mereka selama perjalanan. Ia mengumpulkan uang dan membaginya rata kepada para sufi.

 

Kedermawan Ibnu Mubarak juga diceritakan oleh Muhammad bin Ali bin Al-Hasan bin Syaqiq, bahwa Ibnul Mubarak selalu menemani saudara-saudaranya dari Merv untuk menunaikan ibadah haji.

Dia menanggung semua biaya perjalanan dan kebutuhan mereka seperti memberi mereka makanan yang lezat, hidangan penutup yang lezat, pakaian yang bagus selama di Makkah. Ibnul Mubarak juga membantu para jamaah haji untuk membeli barang-barang yang mereka butuhkan untuk dibawa pulang.

Setelah selesai haji, ia bertanya kepada masing-masing jamaah, "Apa yang keluargamu minta untuk kamu beli di Makkah?" Jamaah menjawab, "Ini dan itu." Ibnul Mubarak kemudian membelikan barang-barang tersebut untuk mereka. Ia juga menanggung biaya perjalanan mereka hingga sampai ke Merv. Sesampainya di Merv, Ibnul Mubarak mengecat rumah dan pintu para jamaah. Tiga hari kemudian, ia mengadakan jamuan makan untuk mereka dan memberikan mereka pakaian.****

Halaman:

Editor: Usman Azis

Tags

Rekomendasi

Terkini

Hikmah Zakat Dalam Islam

Sabtu, 6 April 2024 | 06:00 WIB

Berikut Niat Zakat Fitrah Untuk Berbagai Keadaan

Jumat, 5 April 2024 | 06:00 WIB

Definisi Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Sejarah Syariat Zakat dalam Islam

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Beberapa Keutamaan Hari Raya Idul Fitri

Kamis, 4 April 2024 | 06:00 WIB

Inilah Makna dan Esensi Idul Fitri Menurut Ulama

Kamis, 4 April 2024 | 02:20 WIB

Jatuh dan Terluka, Apakah Puasa Menjadi Batal?

Rabu, 27 Maret 2024 | 12:55 WIB
X