Dilanjutkan mengecup kening istrinya sambil berdo’a:
یَالَطِیْفُ اَللھ نُوْرُ عَلَى نُوْرٍ شَھِدَ النُّوْرَ عَلَى مَنْ یَشَاءُ
(yaa lathiifulloohu nuuru ‘alaa nuuri syahidan nuuro ‘alaa man yasyaa-a)
“Wahai Dzat Yang Maha Halus, Cahaya Alloh di atas segala cahaya. Cahaya itu telah menerangi siapa saja yang dikehendakinya.”
Setelah itu suami memiringkan kepala istri ke kiri sambil mencium dan meniup telinga sebelah kanan, dilanjutkan memiringkan kepala istri ke kanan sambil mencium dan meniup telinga yang sebelah kiri. Keduanya dengan membaca:
فِىْ سَمْعِكِ الله سَمِيْعٌ
(fii sam’ikillohu samii’u)
“Di dalam pendengaranmu, Allah Maha Mendengar.”
Sesudah itu ia mengecup kedua mata istrinya mulai dari sebelah kanan kemudian mata sebelah kiri sambil berdo’a:
اَللھم إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِیْنًا
(Allohumma innaa fatahnaa laka fathaan mubiinaa)
”Ya Alloh, sesungguhnya kami bukakan untukmu kemenangan yang nyata.” { QS. Al-Fath : 1 }
Selanjutnya suami mencium kedua pipi istri dimulai pipi kanan kemudian pipi kiri sambil membaca:
يَاكَرِيْمُ يَا رَحْمنُ يَا رَحِيْمُ يَا اَللهُ
(yaa kariimu yaa rohmanu yaa rohiimu yaa allooh)
”Wahai Dzat Yang Maha Mulia, Wahai Dzat Yang Maha Pengasih, Wahai Dzat Yang Maha Penyayang. Ya Allah.”
Kemudian mengecup hidungnya sambil membaca:
فَرَوْحٌوَرَیْحَانٌ وَّجَنَّةُ نَعِیْمٍ
(farouhuw waroihaanu wa jannatu na’iim)
”Maka dia memperoleh ketentraman dan rezeki serta surga na’im.” { QS. Al-Waqi’ah: 89 }